Medan, CNN Indonesia --
Tindakan anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi Golkar Megawati Zebua (MZ) yang diduga mendorong dan mencekik pramugari Wings Air berbuntut panjang.
Pramugari berinisial LCK (28) resmi melaporkan Megawati Zebua ke Polres Nias, Sumut.
Kasi Humas Polres Nias Aipda Motivasi Gea mengatakan LCK datang didampingi pengacaranya ke Polres Nias untuk melaporkan MZ atas kasus dugaan penganiayaan yang terjadi pada Minggu 13 April 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar, pelapor pramugari berinisial LCK datang tadi siang sekitar pukul 11.30 WIB ke Polres Nias. Dia melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan terlapor MZ," kata Motivasi Gea kepada CNNIndonesia TV, Kamis (17/4).
Motivasi Gea menambahkan setelah LCK membuat laporan, petugas langsung mendampinginya untuk mengambil visum ke Puskemas Bethesda.
"Setelah kita terima laporan baru kita dampingi mengambil visum ke Puskemas Bethesda. Nantinya akan dijadwalkan pemanggilan saksi saksi," ujar Gea.
Sebelumnya, Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan Wings Air akan mengambil langkah hukum atas sikap anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar Megawati Zebua yang diduga mendorong dan mencekik pramugari Wings Air saat berada di dalam pesawat.
"Kami melanjutkan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku, yang akan ditangani oleh pihak berwenang di Polres Nias, Sumatera Utara," ungkap Danang, Rabu (16/4).
Danang membantah kabar permintaan damai dari Megawati Zebua terhadap pramugari yang bertugas. Wings Air, tambahnya, tetap berkomitmen untuk melindungi keselamatan dan profesionalisme awak pesawat (kru), serta menjaga ketertiban dan kenyamanan seluruh penerbangan
"Berdasarkan laporan dan catatan aktual di lapangan, setelah insiden terjadi di penerbangan IW-1267 rute Gunungsitoli - Medan Kualanamu pada 13 April 2025, tidak terdapat permintaan damai dari pihak pelanggan (Megawati Zebua) kepada pramugari yang bertugas," ungkapnya.
Sebelumnya, Megawati Zebua mengklaim telah berdamai dengan pramugari Wings Air setelah keributan di dalam pesawat. Dia juga mengaku sudah saling memaafkan sehingga masalah itu dijadikan pembelajaran.
"Sudah komunikasi dan saling memaafkan, biarlah ini jadi pembelajaran untuk kita juga biar para penumpang dan pramugari. Belum ada komunikasi lebih lanjut dengan pihak pramugari karena saya anggap sudah selesai dan memaafkan, biarlah ini jadi pembelajaran," ujarnya.
Menurut Megawati Zebua perdamaian dilakukan saat masih di Bandara Binaka, usai dirinya diturunkan dari Pesawat Wings Air tujuan Bandara Kualanamu.
"Pas masih di bandara saling meminta maaf. Saya mau pulang karena sudah ketinggalan pesawat. Saat itu juga saya telpon direktur bandara pak Zulkifli, saya jelaskan permasalahannya dan dia bilang "sabar-sabar", saya bilang "saya pun sabarnya pak, ini jadi pembelajaran buat kita"," ungkapnya.
Insiden itu terjadi dalam proses naik pesawat (boarding) sebelum keberangkatan penerbangan IW-1267 rute Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO) pada 13 April 2025 di Bandara Binaka, Kabupaten Nias, Sumut.
Video Megawati Zebua yang diduga mendorong dan mencekik pramugari di dalam pesawat viral di media sosial, Senin (14/4/2025). Keributan terjadi diduga karena masalah koper.
Dalam video tersebut tampak MZ yang mengenakan kaos putih terlibat cekcok dengan pramugari berbaju merah. Dia menuding bahwa pramugari tersebut sengaja memperpanjang keributan itu.
"Awas kau, aku mau duduk, udah selesai. Kau yang memperpanjang," ujar MZ marah.
Tak sampai di situ, MZ juga tampak mendorong dan nyaris mencekik leher pramugari itu. Melihat keributan itu, pria berbaju hitam yang ada di belakang pramugari mencoba melerai. Setelah itu MZ tampak menelepon seseorang.
(fnr/kid)