CNN Indonesia
Minggu, 11 Mei 2025 11:52 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan hukuman FIFA untuk Indonesia terkait insiden diskriminatif di laga melawan Bahrain merupakan hal yang berat untuk diterima.
"Ini adalah hal yang berat yang kita terima, karena FIFA itu memiliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai dan menghormati," ujar Arya dalam keterangan resmi Minggu (11/5).
FIFA menjatuhi dua hukuman untuk Indonesia. Pertama, PSSI mendapat sanksi denda lebih dari Rp400 juta. Hukuman kedua, PSSI harus mengurangi 15 persen kuota penonton untuk laga Timnas Indonesia berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua hukuman itu didapat Indonesia setelah sebagian suporter melakukan tindakan diskriminatif saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat melawan Bahrain, 25 Maret lalu.
Arya mengatakan, selain menjatuhkan dua hukuman untuk Indonesia, FIFA juga meminta PSSI untuk membuat rencana komprehensif untuk mengatasi tindakan diskriminatif di sepak bola Indonesia.
"FIFA juga meminta PSSI untuk membuat planning, rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola Indonesia," ucap Arya.
Arya berharap PSSI mendapat dukungan semua pihak, terutama suporter, untuk membenahi masalah yang ada.
"Jadi tidak boleh ada ujaran kebencian, tidak boleh ada rasisme, tidak boleh ada xenophobia. Ini pembelajaran bagi kita semua, jelas merugikan kita semua, tapi kita harus tanggung bersama-sama semua."
"Jadi ke depan kita harus mulai melakukan langkah-langkah literasi dan pendidikan-pendidikan ke suporter, untuk tidak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi," ujar Arya.
(har)