Puluhan Siswa di Ciamis Diduga Keracunan Akibat Daging Berlendir MBG

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Puluhan siswa SMPN 4 Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Senin (29/9). Mereka alami pusing, mual, dan muntah-muntah setelah makan MBG.

Berdasarkan pengakuan siswa dan informasi di lokasi, seperti diberitakan detikcom pada Senin (29/9), semua gejala keracunan itu dialami setelah mereka memakan daging bumbu kuning yang disebut telah berlendir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 47 siswa yang alami gejala keracunan langsung mendapatkan penanganan dari beberapa Puskesmas, seperti Puskesman Pamarican dan Puskesman Kertahayu.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya juga turun tangan setelah mendapatkan laporan tersebut. Ia mendatangi Puskesmas Pamarican untuk menjenguk para siswa yang masih dirawat.

Herdiat mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Ia mengonfirmasi 47 siswa SMPN 4 Pamarican mengalami gejala keracunan. Namun, penyebab pastinya belum dapat dipastikan.

[Gambas:Video CNN]

"Tercatat ada 47 siswa yang keracunan, tapi belum bisa dipastikan apakah dari MBG atau faktor lain," tutur Herdiat.

"Penerima manfaat MBG di sekolah ini ada 608 orang, dan sudah didistribusikan kepada 422 siswa kelas 7 dan 8. Dari jumlah itu, 47 orang yang mengalami keracunan."

"Saat ini, 14 siswa masih dirawat di Puskesmas Pamarican dan 2 siswa di RSUD Banjar," ia mengungkapkan.

Hardiat menegaskan tindakan tegas akan diberlakukan sesuai aturan apabila hasil pemeriksaan nantinya mengarah pada kelalaian pihak dapur penyedia MBG.

"Kalau aturannya harus dihentikan sementara, maka akan dihentikan sementara. Kalau harus ditutup permanen, ya akan ditutup permanen," Herdiat menegaskan.

Ia juga mengimbau pengelola dapur MBG agar lebih memperhatikan standar kebersihan dan sterilisasi makanan sebelum didistribusikan kepada siswa.

"Jam masaknya harus sesuai aturan. Kalau didistribusikan jam 10 atau 11 siang, maka makanan harus dimasak maksimal 4 jam sebelumnya. Kalau masaknya sampai 12 jam sebelumnya atau lebih, itu sudah kelalaian," ucapnya.

Terpisah, Kapolres Ciamis AKBP Hidayatullah mengungkapkan total siswa yang alami gejala keracunan mencapai 52 orang.

Polres Ciamis telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, mengamankan sampel makanan, serta meminta keterangan dari pihak sekolah, siswa korban, dan pengelola dapur SPPG.

Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini secara menyeluruh, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian atau tindak pidana.

(chri)

Read Entire Article
Entertainment |