Rekam Jejak Diplomat Kemlu yang Tewas: Bopong WNI Telantar di Taiwan

3 hours ago 3

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha terisak kala mengenang kontribusi ADP (39), diplomat muda ahli Kemlu yang ditemukan tewas di dalam kamar kos di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Judha mendapat kesempatan memberikan pernyataan mewakili Kemlu saat upacara pelepasan jenazah ADP di rumah duka, Banguntapan, Bantul, DIY, Rabu (9/7).

Judha menuturkan, mendiang ADP bergabung di Kemlu sebagai diplomat sejak 2014 silam. Ia pernah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, Timor Leste dan Buenos Aires, Argentina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Delapan tahun berselang, almarhum bergabung ke Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia.

"Dengan sifat beliau yang pekerja keras, berdedikasi, dan suka menolong, beliau telah membantu begitu banyak warga negara Indonesia yang mengalami masalah di luar negeri," kata Judha.

"Kami sendiri yang melihat bagaimana Mas Daru ... Mas Daru (ADP) membopong anak-anak telantar di Taiwan kembali ke Indonesia. Mas Daru turun mengevakuasi WNI pada saat gempa Turki yang lalu. Terakhir, Mas Daru juga membantu mengevakuasi WNI dari Iran," tutur Judha sembari terisak.

Seyogyanya, kata Judha, ia dan kolega di direktoratnya sedang acara perpisahan untuk korban yang rencananya berangkat dan bertugas di KBRI Helsinki akhir bulan ini.

"Namun, Allah ternyata memiliki rencana yang lain. Perpisahan ini menjadi perpisahan selamanya. Tapi kita harus yakin, Allah adalah pemilik dan sebaik-baiknya pemilik rencana. Insyaallah, Almarhum husnul khatimah dan kami bersaksi almarhum adalah orang yang baik," ucapnya.

Jenazah ADP kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Sunthen, Jomblangan, Banguntapan, Bantul, Rabu petang. Judha turut mengantar hingga jenazah dikuburkan.

Ditemui selepas pemakaman, Judha membenarkan bahwa mendiang juga pernah menjadi saksi sidang perkara Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Jepang. Kendati, ia tak merinci perihal ini.

"Almarhum pernah menjadi saksi untuk kasus TPPO yang ada di Jepang. Udah lama kasusnya, kasusnya sudah selesai setahu saya," kata Judha.

Judha namun meminta agar tak mengaitkan soal peran sebagai saksi kasus TPPO ini dengan kematian ADP yang hingga kini masih ditangani oleh kepolisian.

"Jangan dikait-kaitkan kita lihat hasil penyelidikan polisi, kita jangan berspekulasi. Jadi kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan polisi," pungkasnya.

ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbungkus isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban tidak ada yang hilang.

Berdasarkan olah TKP, polisi menemukan sidik jari korban pada lakban yang menutup wajahnya. Namun, hal itu akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

(kum/dna)

Read Entire Article
Entertainment |