RI Gelar Pameran Industri Pertahanan Internasional, Diikuti 55 Negara

1 day ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bakal menggelar pameran industri pertahanan internasional yakni Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIEXpo Kemayoran Jakarta pada 11-14 Juni mendatang.

Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan mengatakan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan membuka pameran industri pertahanan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo juga bakal berkeliling stan di pameran tersebut.

"Jadi nanti Indo Defence ini akan rencananya akan dibuka oleh Bapak Presiden, membuka, kemudian beliau juga akan melihat beberapa stand pameran," kata Donny di Kantor Kementerian Pertahanan, Rabu (4/6).

Donny mengatakan Prabowo juga bakal beramah tamah dengan head of delegation beberapa negara yang hadir.

"Itu kegiatan pada tanggal 11 dan Pak Menhan juga akan berada di sana. Selain itu juga akan menerima kunjungan penghormatan dari beberapa head of delegation, terutama Menteri Pertahanan dari beberapa negara," ujar Donny.

Ia menjelaskan gelaran Indo Defence ke-10 ini seharusnya digelar pada November pada 2024. Namun ditunda dengan persiapan yang lebih matang pada tahun ini.

"Bahwa kita peralihan pemerintahan di November ya, sehingga tidak memberikan kesempatan ataupun mungkin kurang baik kalau kita melaksanakan di tanggal tersebut, sehingga kita memberikan persiapan yang cukup," katanya.

Dalam Indo Defence tahun ini, sebanyak 1.180 perusahaan dari 55 negara akan berpartisipasi

Sebanyak 13 Menteri Pertahanan dijadwalkan hadir antara lain dari Brunei Darussalam, Seychelles, Qatar, Bosnia-Herzegovina, Papua Nugini, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Zimbabwe, Turki, Timor Leste, Kamboja, Belarusia, dan Azerbaijan.

Selain itu, dijadwalkan hadir juga lima Wakil Menteri Pertahanan negara antara lain Sri Lanka, Malaysia, Singapura, dan Georgia.

Sementara itu 10 panglima angkatan bersenjata negara yang hadir antara lain Brunei Darussalam, Seychelles, Qatar, Vietnam, Kanada, Arab Saudi, Timor Leste, Nigeria, Papua Nugini, dan Italia.

"Jadi ada nanti kontrak-kontrak itu baik yang industri dalam negeri, atau mungkin juga dengan industri luar negeri, ataupun sesama itu, sesama industri. Sesama industri juga dengan industri-industri juga ada kontrak-kontrak juga. Nah itu silakan aja mereka membuat kontrak-kontrak, kerjasama antar mereka," kata Donny.

(yoa/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |