Sadar Krisis Iklim, Bill Gates Singgung Penggunaan Reaktor Nuklir

17 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri Microsoft Bill Gates blak-blakan soal nasib Bumi di tengah krisis iklim. Menurutnya perlu teknologi bersih lain untuk menyelamatkan Bumi dari kehancuran akibat krisis iklim.

Menurut Gates salah satu penyebab krisis iklim adalah tingginya emisi karbon imbas energi yang digunakan selama ini masih energi kotor. Oleh karenanya, ia mengungkap bahwa semua pihak harus mulai mengurangi emisi karbon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga mulai mendapatkan edukasi tentang perubahan iklim. Dan Anda tahu bahwa kita harus mengurangi emisi," kata Gates di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5).

Menurut Gates salah satu cara mengurangi emisi karbon adalah penggunaan energi nuklir yang dianggap sebagai alternatif energi bersih. Oleh sebab itu, pada 2006, Gates membangun perusahaan Terra Power yang fokus dalam pengembangan reaktor nuklir.

Namun, yang menjadi masalah, selama ini penggunaan energi nuklir membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dia pun berpikir keras untuk menjadikan energi nuklir bisa lebih murah.

"Saya berbicara dengan teman-teman saya tentang, oke, bisakah kita membuat energi nuklir menjadi murah? Jadi saya memulai sebuah perusahaan pada tahun 2006. Itu disebut TerraPower untuk membuat apa yang disebut reaktor generasi keempat," ujar Gates.

"Reaktor generasi sekarang adalah reaktor berpendingin air dan memiliki banyak tekanan di dalam reaktor sehingga agak rumit, jadi seringkali biayanya bisa sangat mahal, dan itu seperti apa yang sangat sulit untuk mulai mendesainnya, tetapi itu akan menjadi manfaat yang sangat besar," tambahnya.

Gates juga menyebut bahwa saat ini sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Prancis mulai melirik energi nuklir sebagai pembangkit listrik mereka. Namun, saat ini pembangkit listrik tenaga nuklir juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Sehingga kami berharap ketika kami membangun 20 reaktor ini, biayanya dapat menjadi sangat murah, dan sebagian besar dari hal tersebut dapat dicapai melalui kemitraan yang sangat kuat," tuturnya.

Gates juga mengungkap bahwa reaktor nuklir TerraPower pertama di Wyoming, Amerika Serikat, bakal beroperasi mulai 2030.

Melansir Forbes, reaktor nuklir generasi terbaru ini dapat menghasilkan listrik 345 megawatt dan dapat ditingkatkan output-nya menjadi 500 megawatt, setara dengan energi yang dibutuhkan untuk menyalakan sekitar 400 ribu rumah.

Nuklir memang sering dianggap sebagai energi bersih karena menghasilkan sedikit atau bahkan nol emisi karbon dioksida dibanding energi lain seperti batu bara. Namun, penggunaan nuklir sebagai alternatif energi bersih juga menjadi kontroversi karena dianggap berbahaya.

Lembaga nirlaba, Greenpeace, dalam laman resminya, menilai bahwa tenaga nuklir bukan solusi untuk penanganan krisis iklim.

Menurut Greenpeace, berdasarkan kajian World Nuclear Association dan OECD Nuclear Energy Agency, pelipatgandaan tenaga nuklir di seluruh dunia pada tahun 2050 hanya akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 4 persen.

INFOGRAFIS - 5 Negara Punya Pembangkit Nuklir Terbesar5 Negara Punya Pembangkit Nuklir Terbesar (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

(mnf/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |