Selama Ini Kamu Salah, Darah Haid Sebenarnya Bukan Darah Kotor

22 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Masih banyak orang menyebut darah haid sebagai 'darah kotor'. Tak jarang menstruasi juga dianggap menjijikkan, berbahaya, atau pembawa penyakit.

Mitos ini membuat sebagian perempuan merasa malu saat datang bulan, apalagi jika darah sampai 'tembus' dan mengenai pakaian.

Tak sedikit pula yang khawatir akan tertular penyakit jika terkena darah haid. Tapi, benarkah menstruasi adalah darah kotor?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dokter spesialis kandungan dan ahli fertilitas endokrinologi reproduksi di FKUI RSCM Achmad Kemal Harzif, anggapan bahwa darah haid adalah 'darah kotor' tidak lah tepat.

Istilah 'darah kotor' telah ada sejak lama dan digunakan secara turun-temurun. Padahal secara medis, haid bukan lah proses pengeluaran darah kotor.

"Darah menstruasi itu berasal dari jaringan dinding rahim yang luruh, bukan darah kotor dalam arti sebenarnya," jelas Kemal dalam acara KnowYourFlow, Kenali Perdarahan Menstruasi Berat dan LNG -IUS untuk Terapi Perdarahan Menstruasi Berat yang digelar Bayer di kawasan Jakarta Selatan, Senin (26/5).

Menurut Kemal, setiap bulan tubuh perempuan mempersiapkan kehamilan dengan membentuk lapisan endometrium di dalam rahim. Jika tidak terjadi pembuahan, maka lapisan ini akan luruh dan keluar dari tubuh bersama darah melalui vagina. Ini lah yang disebut menstruasi.

Kemal menduga, istilah darah kotor muncul karena adanya larangan ibadah bagi perempuan yang sedang haid dalam ajaran agama tertentu.

Padahal, larangan tersebut bukan karena darah haid dianggap najis atau membawa penyakit, melainkan karena secara fisiologis, tubuh perempuan sedang dalam fase khusus yang berkaitan dengan siklus reproduksi.

"Waktu perempuan haid, artinya tubuh sedang meluruhkan benih yang tidak dibuahi. Nah, benih itu bagian dari sistem reproduksi. Larangan ibadah bukan karena darahnya kotor, tapi karena tubuh sedang dalam fase pengeluaran benih yang tidak jadi janin," ujar Kemal.

Ilustrasi Wanita Datang BulanIlustrasi. Darah haid sebenarnya bukan darah kotor. (DieterRobbins/Pixabay)

Kemal juga menyoroti anggapan bahwa darah menstruasi bisa menularkan penyakit. Menurutnya, hal tersebut tak sepenuhnya benar atau salah.

Kemal menjelaskan bahwa semua cairan tubuh manusia, termasuk air liur, urine, hingga feses, memiliki potensi mengandung kuman. Namun, bukan berarti semuanya berbahaya.

"Tubuh manusia tidak steril. Semua cairan yang keluar dari tubuh pasti mengandung kuman, tapi bukan berarti kuman itu menyebabkan penyakit," tegasnya.

Dalam kondisi normal, darah menstruasi tidak menularkan penyakit apa pun. Terkecuali, jika si perempuan mengidap penyakit yang menular melalui darah seperti hepatitis dan HIV.

"Darah haid bukan lah darah kotor atau sumber penyakit, kita bisa lebih menghargai tubuh perempuan dan menghapus stigma yang keliru ini," katanya.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |