Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Foto Prancis di Ukraina

3 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Serangan drone telah menewaskan seorang jurnalis foto asal Prancis, Antoni Lallican (37) di wilayah timur Ukraina, Jumat (3/10) lalu. 

Dalam serangan itu seorang jurnalis Ukraina juga terluka.

Lallican sedang melakukan kegiatan jurnalistik dengan 'menempel' pada Brigade Keempat Ukraina di dekat garis depan pertempuran melawan Rusia. Otoritas Ukraina menyatakan Lallican tewas karena serangan drone di lokasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, mengutip dari AFP, seorang jurnalis Ukraina,  Georgiy Ivanchenko, juga terluka akibat serangan tersebut.

Lallican dan Ivanchenko 'menempel' pada pasukan Ukraina di dekat area Druzhkivka, sekitar 20 kilometer dari garis depan di region Donetsk.

"Kedua jurnalis mengenakan alat pelindung diri, dan rompi antipeluru mereka memiliki tanda pengenal bertuliskan 'PRESS'," demikian pernyataan Brigade Lapis Baja Keempat di media sosial Facebook.

Ivanchenko disebut saat ini sudah dalam kondisi stabil.

Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pun mengeluarkan pernyataan atas tewasnya Lallican karena serangan drone. Macron menyuarakan 'duka mendalam' atas kematian Lallican.

Federasi Jurnalis Internasional dan Eropa menyatakan Lallican adalah jurnalis pertama yang tewas karena serangan drone dalam perang Ukraina-Rusia.

Secara keseluruhan, total setidaknya sudah 17 jurnalis tewas di tengah peperangan Ukraina-Rusia sejak Februari 2022 silam.

Serangan drone ke stasiun kereta

Selain itu, sedikitnya 30 orang terluka akibat serangan drone Rusia yang menghantam stasiun kereta di wilayah Sumy, Ukraina timur laut, pada Sabtu lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai tindakan brutal yang menargetkan warga sipil.

"Sejauh ini, kami mengetahui sedikitnya ada 30 korban, termasuk penumpang dan staf kereta," kata Zelensky dalam pernyataannya melansir AFP.

Dia juga membagikan video yang memperlihatkan gerbong kereta hancur dan terbakar, dengan logam bengkok serta jendela yang pecah.

"Rusia tidak mungkin tidak tahu bahwa mereka menyerang warga sipil," ujarnya menegaskan.

Lokasi stasiun Shostka berada sekitar 50 kilometer dari perbatasan Rusia. Sejak invasi dimulai pada Februari 2022, militer Rusia berulang kali menargetkan infrastruktur perkeretaapian Ukraina yang menjadi jalur penting bagi mobilitas warga maupun distribusi logistik.

Di sisi lain, gelombang serangan Rusia pada Sabtu dini hari juga menyebabkan sekitar 50 ribu rumah tangga di wilayah Chernigiv, Ukraina utara, kehilangan aliran listrik.

Sebagai balasan, militer Ukraina mengklaim telah menyerang kilang minyak besar di wilayah Leningrad, Rusia barat laut. Kyiv bertekad meningkatkan serangan drone jarak jauh terhadap fasilitas energi Rusia sebagai bentuk "pembalasan yang adil" atas serangan harian Moskow terhadap kota-kota dan jaringan listrik Ukraina.

(afp/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |