CNN Indonesia
Rabu, 02 Jul 2025 16:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan penerimaan pajak hanya akan mencapai Rp2.076,9 pada 2025. Angka ini lebih rendah Rp112,4 triliun dibandingkan target pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp2.189,3 triliun.
Proyeksi penerimaan pajak yang tak sesuai target tersebut disampaikan Sri Mulyani lewat instagram resminya @smindarwati, Rabu (2/7).
"Pelaksanaan APBN 2025 dalam semester pertama menghadapi situasi yang luar biasa menantang karena perang dagang dan konflik geopolitik yang meluas. Dunia terus dibayangi ketidakpastian yang berdampak pada perlambatan ekonomi global dan volatilitas harga komoditas," kata perempuan yang akrab disapa Ani itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kepabeanan dan cukai ditargetkan naik dari target APBN sebesar Rp301,6 triliun menjadi Rp310,4 triliun.
Dengan begitu, penerimaan perpajakan 2025 diproyeksi turun Rp103, 6 triliun dari Rp2.490,9 triliun menjadi Rp2.387,3 triliun.
Sementara itu, belanja negara ditargetkan turun 93,8 triliun dari Rp3.621,3 triliun menjadi Rp3.527,5 triliun. Rinciannya belanja pemerintah pusat turun Rp38 triliun dari Rp2.701,4 triliun ke Rp2.663,4 triliun.
Lalu, transfer ke daerah turun Rp55,8 triliun dari Rp919,9 triliun ke Rp864,1 triliun.
Ani mengatakan APBN 2025 tidak hanya berperan sebagai shock-absorber yang diwujudkan dalam paket stimulus ekonomi yang berdampak nyata seperti diskon tarif listrik, bantuan subsidi upah dan penebalan bantuan sosial, tetapi juga sebagai instrumen fiskal yang sehat, kredibel, serta optimal mendukung agenda dan prioritas pembangunan nasional.
"APBN akan terus dikelola dengan prudent sehingga APBN senantiasa menjadi instrumen yang bisa diandalkan, serta pada saat yang bersamaan terjaga dari sisi stabilitas dan sustainabilitasnya," katanya.
(fby/agt)