Standar Bangunan Ponpes Jadi Sorotan, Menag Bakal Buat Aturan Khusus

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Agama Nasaruddin Umar bakal membuat aturan khusus dan mengevaluasi bangunan pondok pesantren dan madrasah setelah lima orang santri tewas dalam tragedi ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Insya Allah kami akan bekerja sama dengan pihak terkait. Pondok pesantren, madrasah dan rumah-rumah ibadah betul-betul harus memenuhi standar yang telah ditentukan pemerintah dalam hal ini ada persyaratan teknis yang harus dilakukan," kata Nasaruddin usai Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional di Wajo, Sulsel, Kamis (1/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nazaruddin juga berencana akan melakukan evaluasi seluruh bangunan pondok pesantren, madrasah hingga rumah-rumah ibadah agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa akan datang.

"Kita akan lakukan evaluasi bangunan pondok pesantren yang berpotensi menimbulkan musibah," ujarnya.

Nasaruddin menerangkan pihaknya segera melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk ahli pembangunan untuk merumuskan kebijakan yang bisa dipadukan bersama dalam membangun gedung nantinya.

"Sesegera mungkin akan mengadakan pertemuan dengan pihak terkait karena kami bukan ahli bangunan. Nanti kami akan bekerja sama dengan pihak terkait," pungkasnya.

Korban meninggal dunia akibat ambruknya gedung tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny bertambah menjadi lima orang per Rabu (1/10) malam.

Pada operasi pencarian di hari ketiga, tim penyelamat mengevakuasi tujuh korban dari balik reruntuhan.

Dari jumlah tersebut, lima orang ditemukan selamat dengan luka-luka, sementara dua lainnya meninggal dunia.

Korban selamat segera dirujuk ke RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo, untuk mendapatkan perawatan.

Basarnas menegaskan masih terus mengejar golden time, yakni rentang waktu kritis untuk menyelamatkan puluhan hingga ratusan korban yang masih tertimbun.

Penggunaan alat berat dalam proses evakuasi tidak dimungkinkan karena dikhawatirkan memperburuk situasi.

Santri ikut bangun pesantren

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti proses pembangunan gedung pondok pesantren yang kerap melibatkan santrinya usai tragedi ini.

"Itulah keprihatinan kita, nanti harus kita ubah semua pola kepada pesantren, tidak boleh membangun sendiri harus ada tim teknisi," kata Cak Imin, saat meninjau lokasi gedung ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kamis (2/10) sore.

Cak Imin mengatakan, melibatkan santri untuk gotong royong membangun fasilitas pondok pesantren boleh-boleh saja asalkan sesuai dengan keilmuan dan kalkulasi teknik.

"Soal Gotong royong itu boleh, tetapi bahwa harus ada ilmunya, kita minta kepada semua pesantren yang lagi membangun tidak boleh membangun tanpa ada kalkulasi teknik," ujar dia.

Menurut Cak Imin yang mengatakan sudah berkoordinasj dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, pembangunan gedung pesantren harus menggunakan standar keilmuan teknik dan melibatkan ahli.

Pemerintah disebut sepakat memberi bantuan teknik untuk pembangunan gedung di pesantren. Rekomendasi ini akan dikoordinasikan dengan Kemenko Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Sebagai bentuk kepedulian, Cak Imin secara pribadi sekaligus sebagai Ketua Umum PKB menyerahkan bantuan sebesar Rp1 miliar untuk Ponpes Al Khoziny.

(mir/frd/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |