Subsidi Mandek Warga Setop Beli Motor Listrik, Para Dealer Sakit Perut

4 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan para dealer sepeda motor listrik kini 'sakit perut' karena masyarakat berhenti beli dan tak ada kepastian subsidi bakal dilanjutkan.

Pemerintah sudah menggulirkan subsidi pembelian motor listrik bagi masyarakat sebesar Rp7 juta per unit sejak 2023. Subsidi ini dilanjutkan ke 2024 tetapi kuota dibatasi hanya sekitar 60 ribu unit.

Kuota itu sudah terserap habis pada September 2024 dan tak ada penambahan hingga membuat pemberian subsidi otomatis berhenti. Sedari itu hingga sekarang menjadi masa suram bagi para dealer motor listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moeldoko mengatakan dunia usaha ingin ada kepastian tentang kebijakan fiskal dari pemerintah.

"Kalau ada subsidi, apa bentuknya? Seperti contoh subsidi untuk sebuah motor, dilanjutkan atau tidak? Kalau dilanjutkan seperti apa? Ini perlu kepastian," kata dia di hari pembukaan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS), Selasa (29/4).

"Karena dunia usaha saat ini mengalami situasi yang enggak nyaman. Ada terjadi stagnan market, pasar berhenti. Karena apa? Karena konsumen menunggu kebijakan itu," ucapnya lagi.

Moldoko menyebut konsumen memilih menunggu kelanjutan subsidi motor listrik dari pemerintah dan menunda pembelian. Hal ini menyebabkan pasar stagnan dan para dealer berada di situasi tidak nyaman.

"Sehingga yang mau membeli, tunggu dulu. Nah, ini para dealer sekarang sakit perut begitu," tuturnya.

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi pada Februari lalu menyampaikan subsidi yang berhenti, ditambah daya beli masyarakat menurun, membuat penjualan motor listrik tertunda yang akibatnya stok dealer menumpuk.

"Cukup banyak (stok), karena masyarakat stop buying untuk menunggu insentif subsidi," kata Budi, Senin (3/2).

Subsidi diganti PPN DTP

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Februari sebenarnya sudah memberi pencerahan soal nasib subsidi motor listrik untuk tahun ini. Dia bilang subsidi Rp7 juta per unit akan diganti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP).

"Jadi PPN DTP untuk pembelian motor listrik baru. Sebelumnya kan diberikan subsidi Rp7 juta. Kalau sekarang tidak, berbentuk PPN, kan mobil juga kita berikan," ucap Airlangga, Selasa (18/2).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Februari juga menyatakan subsidi motor listrik buat tahun ini 'pasti ada', tetapi sedang dalam tahap penghitungan.

"Insentif motor listrik dalam waktu dekat ini sudah finishing up. Angkanya masih dalam proses perhitungan, tapi yang pasti ada," ujar Agus.

Namun hingga saat ini belum ada aturan pemerintah yang terbit untuk menyatakan pemberian subsidi motor listrik.

Moeldoko mengatakan apapun bentuk subsidinya, yang terpenting ada kepastian.

"Ya itu, kita berharap ya ada tetap subsidi dalam bentuk yang seperti kemarin, direct ya, direct Rp7,5 juta dan Rp10 juta untuk konversi. Kita harapnya seperti itu," kata Moeldoko.

"Tapi kalau pemerintah menganggap bahwa oh ada kebijakan baru yang lebih bagus, oh kita juga terima, mungkin dialihkan ke PPN, bisa diterima, yang penting segera ada kepastian, dunia usaha menunggu itu," papar dia.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |