ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 07:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Melihat performa Timnas Indonesia saat kalah 2-3 dari Arab Saudi dalam ronde empat babak kualifikasi, Kamis (9/10) dini hari WIB, wajar ada prasangka bahwa Garuda belum pantas tampil di Piala Dunia 2026.
Bukan hanya karena kalah 2-3, tetapi juga karena permainan Jay Idzes dan kawan-kawan jauh dari ekspektasi. Kekompakan, soliditas, dan harmonisasi tim kabur. Macam tim dadakan.
Setidaknya dua hal utama hilang dalam permainan tim Merah Putih. Pertama kelompokan saat menyerang dan bertahan; transisi. Kedua, soliditas sistem pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transisi yang diterapkan Patrick Kluivert, entah bagaimana, tak lagi bergelombang seperti ombak di pantai. Seolah ada karang besar yang memecah irama yang sudah terbangun.
Bukan salah pemain tentu saja. Mungkin pemain lalai, tetapi mereka hanya mengikuti rencana permainan yang dirancang dalam latihan. Ini soal sistem permainan yang diasah sang pelatih.
Pondasi pertahanan yang dibangun juga tak stabil. Siapa mengawal siapa, apa reaksi atas situasi dan kondisi, juga bagaimana merusak serangan lawan, tampak berantakan.
Ini kemunduran, jika terpaksa dibandingkan dengan era pelatih sebelumnya. Progres yang kian matang, malah terkikis sedikit demi sedikit, jika tidak dibilang luntur.
Reposisi-reposisi dari sang pelatih juga tumpul. Yakob Sayuri misalnya, yang dipaksa menjadi bek sayap dari posisi utamanya sebagai winger, membuat performanya menurun tajam.
Menonton laga Timnas Indonesia versus Arab Saudi, seperti kembali menyaksikan tim Garuda pada era 2000-an: long pass; umpan lambung. Indonesia seperti kembali ke era kegelapan.
Permainan Indonesia kembali ke level tim-tim underdog fase kedua kualifikasi. Indonesia tidak tampil layaknya tim yang pantas bersaing memperebutkan tiket ke pentas Piala Dunia.
Karenanya pantas muncul argumentasi Timnas Indonesia belum pantas ke Piala Dunia. Jika sebelumnya ekspektasi main di Piala Dunia rasanya tak berlebihan, kini malah jadi muluk-muluk.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>