Jakarta, CNN Indonesia --
Belakangan ini, olahraga ice skating semakin digemari, termasuk oleh anak-anak. Yang harus disadari, ice skating memiliki risiko cedera tinggi, terutama pada pergelangan kaki, lutut, tangan, punggung, serta kepala dan leher.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Kuningan, dr. Elsye, Sp.KO menyampaikan, risiko cedera pada ice skating sering dipicu oleh kurangnya penguasaan teknik, serta penggunaan perlengkapan yang tidak sesuai.
"Cedera juga bisa terjadi karena kurangnya pemanasan sebelum latihan, dan sepatu skate yang tidak rata atau terlalu licin," kata dr. ELsye.
Menurutnya, risiko cedera tersebut dapat dicegah dengan memperhatikan hal-hal penting sebelum bermain ice skating. Hal tersebut termasuk latihan dengan benar, seperti dengan mengikuti pelatihan resmi dan bersertifikat, serta berfokus pada teknik jatuh yang aman agar tidak menimbulkan cedera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pemain ice skating perlu melakukan persiapan matang sebelum terjun ke arena, seperti pemanasan selama 10-15 menit sebelum latihan, dan pendinginan setelah durasi latihan.
"Para skater juga disarankan melakukan jenis latihan yang bertujuan untuk mencegah cedera, seperti latihan penguatan otot terutama otot batang tubuh (core muscles) dan kedua tungkai, serta latihan keseimbangan," tutur dr. Elsye.
Dokter Elsye kemudian mengingatkan pentingnya pelindung lengkap untuk mengamankan anggota tubuh dari cedera.
"Gunakan alat pelindung seperti, helm, pelindung siku dan pergelangan tangan, serta pelindung lutut, termasuk untuk pemula," katanya.
Poin lain yang tak kalah penting, adalah istirahat yang cukup untuk membantu pemulihan otot, baik selama masa latihan maupun setelah melakukan ice skating. Asupan gizi dan nutrisi yang seimbang juga berperan dalam mendukung performa tubuh agar tetap bugar, meningkatkan daya tahan, dan mengurangi risiko cedera.
"Performa ice skating yang baik berasal dari tubuh yang sehat untuk melakukan variasi gerakan. Pemeriksaan musculoskeletal penting untuk mendeteksi risiko cedera dan sangat dianjurkan, terutama menjelang kompetisi atau setelah latihan intensif, guna memastikan tubuh berada dalam kondisi optimal untuk berlatih maupun bertanding," papar dr. ELsye.
Jika anak gemar bermain ice skating dan ingin berprestasi di ajang seperti Skate Asia 2025, Mayapada Hospital dapat membantu memberikan dukungan layanan kesehatan mulai Mini Medical Check Up (MCU) untuk pemeriksaan kolesterol dan kesehatan jantung di Chest Pain Unit, skrining risiko prediabetes/diabetes dengan AI di layanan Sugar Clinic, hingga konsultasi bersama dokter umum dan fisioterapis.
Mayapada Hospital juga mendukung gaya hidup aktif melalui berbagai cabang olahraga dengan menyediakan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center Mayapada Hospital untuk skrining pra-latihan, peningkatan performa, pencegahan, hingga penanganan cedera olahraga, yang didukung tim multidisiplin dan fasilitas modern seperti gym, VO₂ max, dan Body Composition Analysis.
Para orang tua juga bisa berkonsultasi seputar tumbuh kembang anak di Pediatric Center Mayapada Hospital dengan menjadwalkan sesi konsultasi melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare.
Dapatkan informasi layanan kesehatan di Mayapada Hospital di MyCare pada fitur Health Articles & Tips, dan pantau kebugaran tubuh melalui fitur Personal Health. Kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital dengan mengunduh aplikasi MyCare.
(rea/rir)