Trump Ancam Elon Musk, Ini Pemicunya

6 hours ago 2

CNN Indonesia

Minggu, 08 Jun 2025 10:30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam Elon Musk jika ia berani mendanai kandidat Partai Demokrat yang menentang RUU Perpajakan dan Belanja Pemerintah. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam Elon Musk jika ia berani mendanai kandidat Partai Demokrat yang menentang RUU Perpajakan dan Belanja Pemerintah. (REUTERS/Nathan Howard).

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (7/6) menyatakan bahwa hubungannya dengan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah berakhir.

Tak hanya itu, Trump juga mengancam akan memberikan konsekuensi jika Musk mendukung dalam bentuk pendanaan kepada kandidat dari Partai Demokrat yang menentang RUU Perpajakan dan Belanja Pemerintahan.

Mengutip Reuters, Minggu (8/6), dalam wawancara telepon dengan NBC News, Trump tidak merinci bentuk konsekuensi yang dimaksud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ia menegaskan tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki hubungannya dengan Musk.

"Saya rasa hubungan itu sudah berakhir, ya. Saya tidak berniat berbicara dengannya," ujar Trump saat ditanya mengenai hubungannya dengan Musk.

Meski demikian, Trump mengatakan belum mempertimbangkan untuk mengakhiri kontrak pemerintah AS dengan perusahaan milik Musk, termasuk layanan internet satelit Starlink dan peluncuran roket SpaceX.

Ketegangan antara Trump dan Musk meningkat dalam sepekan terakhir, setelah Musk menyebut RUU tersebut sebagai kebijakan yang menjijikkan.

Penolakan Musk terhadap RUU tersebut menambah tantangan bagi upaya pengesahan di Kongres, di mana Partai Republik hanya memiliki mayoritas tipis di DPR dan Senat.

RUU tersebut telah lolos di DPR bulan lalu dan kini dibahas di Senat.

Para analis independen memperkirakan kebijakan itu akan menambah utang nasional AS sebesar US$2,4 triliun dalam 10 tahun ke depan, memicu kekhawatiran di kalangan legislatif, termasuk sejumlah anggota Partai Republik.

Musk juga menyuarakan perlunya pembentukan partai politik baru di AS yang menurutnya bisa mewakili 80 persen suara di tengah.

Meski menghadapi kritik, Trump optimistis RUU itu akan disahkan sebelum perayaan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli mendatang.

"Bahkan, orang-orang yang awalnya ragu kini dengan antusias akan mendukungnya, dan kami yakin ini akan lolos," kata Trump.

Sejak menjabat kembali pada 20 Januari lalu, Trump mendapatkan dukungan kuat dari Partai Republik untuk berbagai kebijakan dan nominasinya, meskipun beberapa anggota menyuarakan kekhawatiran di media.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)

Read Entire Article
Entertainment |