Trump Desak Microsoft Pecat Eks Pejabat Pemerintahan Biden

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 27 Sep 2025 20:10 WIB

Presiden AS Donald Trump meminta Microsoft untuk memecat salah satu pejabatnya, Lisa Monaco, yang diketahui pernah menjabat dalam pemerintahan Joe Biden. Presiden AS Donald Trump meminta Microsoft untuk memecat salah satu pejabatnya, Lisa Monaco, yang diketahui pernah menjabat dalam pemerintahan Joe Biden. (REUTERS/Alexander Drago)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Microsoft untuk memecat salah satu pejabatnya, Lisa Monaco. Ia diketahui merupakan salah satu mantan pejabat dalam pemerintahan Joe Biden.

"Menurut pendapat saya, Microsoft harus segera memberhentikan Lisa Monaco," ujar Trump dalam sebuah unggahannya di Truth Social, melansir AFP.

Sejak menjabat pada Januari lalu, Trump selalu berusaha untuk menghilangkan musuh dan lawan politiknya dari posisi-posisi penting. Lisa Monaco sendiri merupakan kepala urusan global Microsoft.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam seruannya, Trump menyebutkan bahwa Monaco, pada masa pemerintahan Biden, menjabat sebagai wakil jaksa agung. Waktu yang sama saat Trump terjerat kasus.

"Monaco secara mengejutkan telah diangkat sebagai Presiden Urusan Global untuk Microsoft, peran yang sangat penting dengan akses ke informasi yang sangat sensitif," tulis Trump.

Menurut Trump, Monaco seharusnya tak boleh mendapatkan akses terhadap informasi sensitif.

"Tidak dapat dibiarkan begitu saja," sambung Trump.

Bagi Trump, kehadiran Monaco sebagai posisi penting di Microsoft menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS. Apalagi mengingat banyak kontrak-kontrak penting yang telah disepakati antara AS dan Microsoft.

"Pemerintah AS baru-baru ini mencabut semua izin keamanannya, mencabut semua aksesnya ke Inteliten Keamanan Nasional, dan melarangnya memasuki semua properti federal," ujarnya.

Trump menjadi target beberapa penyelidikan usai lengser dari jabatan Presiden AS pertama kalinya pada 2021 lalu.

FBI sempat menggeledah kediamannya di Mar-a-Lago pada 2022 sebagai bagian dari penyelidikan atas kesalahan penanganan dokumen rahasia. Trump didakwa dengan tuduhan berencana untuk membatalkan hasil Pemilu AS 2020.

Tak satupun dari kasus di atas yang diajukan ke pengadilan. Kasus tersebut dibatalkan usai Trump memenangkan Pemilu AS 2024 lalu.

(asr)

Read Entire Article
Entertainment |