Trump Disebut Mau Bertemu Kim Jong Un, Perintahkan Atur Pertemuan

6 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut ingin bertemu dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.

Ia sampai memerintahkan timnya untuk mengatur agenda pertemuan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat senior AS dan tiga sumber lain yang mengetahui hal itu mengatakan kepada Axios bahwa Trump telah meminta pemerintahannya untuk mempersiapkan agenda pertemuan dengan Kim, yang kemungkinan diadakan secara langsung.

Menyusul permintaan itu, para pejabat AS pun berdiskusi dengan pakar eksternal untuk membahas kemungkinan memulai kembali dialog antara Trump dan Kim.

"Kami mengumpulkan berbagai instansi untuk memahami posisi Korea Utara saat ini. Banyak hal telah berubah dalam empat tahun terakhir. Kami sedang mengevaluasi, mendiagnosis, dan membahas berbagai kemungkinan, termasuk keterlibatan," kata pejabat senior tersebut.

Duta Besar Swedia untuk Korea Utara, yang mewakili kepentingan AS di Korut, pekan lalu dikabarkan mengunjungi Washington untuk berkonsultasi dengan pejabat dan pakar AS.

Menurut seorang sumber, kunjungan itu sebagian besar dimaksudkan untuk mengetahui situasi di Washington mengenai Pyongyang.

Saat menjabat presiden dulu, Trump sempat melakukan dua pertemuan dramatis dengan Kim meski akhirnya berujung gagal. Pertemuan itu dihelat di Singapura pada 2018 dan di Hanoi, Vietnam, pada 2019.

Pertemuan terakhir keduanya membahas soal penghentian uji coba senjata nuklir dan rudal jarak jauh Korut. Namun, tak ada satu pun kesepakatan yang dibuat dalam pembicaraan itu.

Setelah Trump tak menjadi presiden, Korea Utara makin unjuk gigi dalam mengembangkan kemampuan nuklirnya. Pyongyang juga menjalin hubungan yang lebih erat dengan China dan Rusia yang notabene musuh bebuyutan AS.

Korut tahun lalu menandatangani perjanjian bilateral dengan Rusia yang meliputi kerja sama pertahanan. Tak lama setelah itu, Korut mengerahkan belasan ribu pasukan untuk membantu Rusia saat Ukraina menduduki sebagian wilayah Kursk, Kremlin.

Seiring dengan itu, nyaris semua pejabat Korut yang terlibat dalam diplomasi dengan AS selama pemerintahan Trump yang pertama juga diduga telah 'dididik ulang'.

Direktur program Korea di Stimson Center mengatakan bahwa Korea Utara tampaknya belum menunjuk utusan khusus baru untuk berdiplomasi dengan AS.

"Dan mereka sudah lama tidak menyatakan minat pada negosiasi," ucapnya.

Situasi ini pun diyakini membuat Trump kesulitan untuk menciptakan pengaruh atas Kim sehingga pemerintahannya mesti menggodok ulang rencana strategis mereka.

"Kami berada dalam situasi yang jauh lebih buruk hari ini," kata pejabat senior AS.

Meski begitu, pejabat senior AS dan sumber-sumber ini menyampaikan bahwa pertemuan dengan Kim bukan lah prioritas Trump saat ini.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |