Trump Sanksi 2 Perusahaan Minyak Rusia usai Batal Temui Putin

4 hours ago 4

CNN Indonesia

Kamis, 23 Okt 2025 14:20 WIB

Presiden Donald Trump menjatuhkan sanksi ke 2 perusahaan minyak terbesar Rusia usai mendadak membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin. Presiden Donald Trump menjatuhkan sanksi ke 2 perusahaan minyak terbesar Rusia usai mendadak membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin. (Foto: REUTERS/Jeenah Moon)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia setelah mendadak membatalkan rencana pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin.

Melalui keterangan dari Gedung Putih, Trump merasa "sudah saatnya" menjatuhkan sanksi tersebut ke Rusia seraya menambahkan bahwa ia "telah menunggu lama" untuk melakukannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Trump juga menyerukan agar Moskow segera menyetujui gencatan senjata dan menghentikan invasinya ke Ukraina yang berlangsung sejak 2022 lalu dan berharap "sanksi ini tidak akan berlangsung lama".

Sanksi tersebut menargetkan Rosneft dan Lukoil beserta puluhan anak perusahaannya. Inggris telah lebih dulu menjatuhkan sanksi terhadap kedua perusahaan itu pekan lalu, sementara Uni Eropa menyetujui paket sanksi tambahan pada hari Rabu.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam pernyataannya pada Rabu mengatakan bahwa kini "waktunya menghentikan pertumpahan darah dan mencapai gencatan senjata segera."

"Melihat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang menjadi sumber pendanaan mesin perang Kremlin," ujarnya seperti dikutip CNN.

Bessent menambahkan, "Departemen Keuangan siap mengambil langkah lanjutan jika diperlukan untuk mendukung upaya Presiden Trump mengakhiri satu lagi perang. Kami mendorong sekutu kami untuk bergabung dan mematuhi sanksi ini."

Selama beberapa pekan terakhir, Presiden Trump telah memberi sinyal bahwa ia dapat memberlakukan hukuman terhadap Rusia karena masih ogah berunding menyepakati gencatan senjata di Ukraina.

Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan pernyataannya bahwa ia telah "membatalkan" rencana pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin karena merasa "tidak akan mencapai titik yang diharapkan."

Trump sebelumnya menyatakan niatnya untuk bertemu Putin di Budapest. Namun pada Rabu, ia mengonfirmasi bahwa pertemuan itu telah "dibatalkan," dengan alasan "rasanya tidak tepat," meski ia menegaskan pertemuan akan tetap berlangsung di masa depan.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |