Vietnam Geser Thailand Sebagai Destinasi Favorit Turis China

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Thailand ternyata mulai ditinggalkan wisatawan atau turis China pada tahun ini. Salah satu turis China yang tidak berkunjung ke Thailand adalah Hu Jia dan keluarganya.

Dia memilih untuk tidak mengunjungi pantai-pantai ikonik dan kuil-kuil berornamen di Thailand, yang hanya berjarak singkat dari rumah mereka di Provinsi Sichuan, China.

Sebaliknya, Hu Jia memesan perjalanan dua minggu ke Vietnam di tengah meningkatnya kekhawatiran warga China akan keamanan di Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan Juli lalu, Hu Jia, suaminya, dan dua putra mereka bepergian dengan sleeper bus mewah dari ibu kota utara, Hanoi, ke kota pesisir Danang. "Vietnam memiliki pesona uniknya sendiri," kata Hu, 33 tahun, yang menghabiskan kurang dari $3.000 atau sekitar Rp49 juta.

"Saya sangat menyukai tempat-tempat yang terasa alami dan belum terjamah. Jika ada kesempatan, saya pasti akan kembali," sambungnya seperti dilansir Bangkok Post.

Hu dan keluarganya termasuk di antara gelombang baru 3,5 juta wisatawan China yang mendorong rekor pariwisata Vietnam tahun ini dan membantu menggeser Thailand sebagai destinasi regional teratas bagi para petualang daratan China.

Kekhawatiran atas pusat-pusat penipuan daring dan penculikan seorang aktor China pada bulan Januari lalu telah menjauhkan turis dari Thailand, menyebabkan kedatangan wisatawan dari China anjlok sekitar 35 persen tahun ini.

Pergeseran Tren di Industri Pariwisata Asia Tenggara

Lonjakan pariwisata di Vietnam adalah bagian dari penyesuaian besar dalam industri pariwisata Asia Tenggara yang bernilai miliaran dolar, yang sebagian besar terjadi karena kerugian titan regional, Thailand.

Pergeseran ini berpotensi berarti Thailand kehilangan pendapatan sebesar US$3,5 miliar yang kini mengalir ke Vietnam dan negara-negara tetangga lainnya, menurut China Trading Desk, yang melacak pengeluaran perjalanan dan kartu kredit China.

Pergeseran ini didorong oleh gelombang baru wisatawan China mandiri, yang menandakan perubahan mendasar dalam preferensi pasar perjalanan terbesar di dunia.

"Bagi kelompok baru wisatawan China ini, Vietnam menawarkan sesuatu yang segar," kata Subramania Bhatt, CEO China Trading Desk. "Banyak pengunjung merasa Vietnam lebih unik dan otentik," imbuhnya.

Vietnam telah mencatat rekor hampir 14 juta kedatangan asing sepanjang tahun ini, dengan pengunjung dari China, pasar sumber terbesarnya, mencatat kenaikan 44% dari tahun ke tahun hingga Agustus 2025.

Malaysia juga mengalami kenaikan 35% dalam pengunjung daratan Tiongkok pada paruh pertama tahun ini, dengan kapasitas kursi pesawat dari China melonjak hampir 50 persen.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pemilik Hotel Malaysia, Shaharuddin Saaid menyebut masuknya warga negara China tanpa visa, serta Ringgit yang melemah, diharapkan dapat menarik lebih banyak lagi petualang. Sejauh ini, hotel-hotel melaporkan permintaan yang lebih kuat dan tingkat hunian yang lebih tinggi dari tahun lalu.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |