CNN Indonesia
Minggu, 20 Apr 2025 19:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono memastikan bau gas yang dihirup warga bukan berasal dari Kota Bekasi.
Tri menyatakan hal itu usai berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penelusuran atas isu yang ramai di masyarakat tersebut.
"Bisa kita yakini bahwa baunya itu tidak berasal dari kota Bekasi, baik itu industri, maupun juga kegiatan-kegiatan kemasyarakatan," ujar Tri dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram pemerintah Kota Bekasi, Sabtu (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri mengaku banyak mendapat laporan di media sosial, baik lewat akun Pemerintah Kota Bekasi maupun akun Instagram @mastriadhianto. Laporan tersebut terkait bau yang menyengat yang dihirup masyarakat.
Merespons laporan tersebut, ia berkoordinasi dengan PT. Gas Negara dan BUMD Kota Bekasi yang menangani jaringan gas di kota tersebut.
Ia juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi untuk melakukan penelusuran dan mencari sumber timbulnya bau yang ada.
"Dan sampai siang hari tidak ditemukan satupun jaringan gas yang ada di Kota Bekasi yang menimbulkan kebocoran," tuturnya.
Tri menyebut telah melakukan penelusuran untuk menjawab asumsi yang beredar di masyarakat terkait kontaminasi yang mungkin terjadi di kali Bekasi.
"Biasanya kita khawatirkan juga adanya pencemaran terhadap sungai Yang biasa hitam, berbau, berbusa, ternyata hari ini juga tidak ditemukan," jelasnya.
"Oleh karena itu, kami terus mempelajari melakukan pemantauan terutama di daerah-daerah perbatasan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Tri mengimbau kepala daerah yang berada di sekitar Kota Bekasi, yakni Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi untuk melakukan kegiatan yang sama.
Hal tersebut untuk memastikan dari mana sumber dari bau yang membuat masyarakat waswas tersebut.
"Yang waswas karena mungkin ada sumber bahaya yang lain, dan yang lebih pasti adalah was-wasnya karena kemudian merusak jaringan pernafasan," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala sesak nafas atau radang untuk memisahkan diri dari kawasan terdampak sebagai bentuk pencegahan dini.
(lom/isn)