CNN Indonesia
Jumat, 04 Jul 2025 19:31 WIB

Bandung, CNN Indonesia --
Wali Kota Bandung, Jawa Barat, M Farhan menyinggung pemerintah pusat RI terkait kota tersebut yang disebut menjadi kota termacet se-Indonesia.
Farhan menjelaskan soal beban jalanan Bandung yang tak sebanding dengan jumlah kendaraan pribadi di kota tersebut.
"Jumlah kendaraan pribadi di Kota Bandung 2,3 juta. Jumlah jalan sedikit dan kita tidak mungkin menambah jumlah jalan," ungkap Farhan, di Kota Bandung, Jumat (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farhan pun meminta pemerintah pusat untuk membantu untuk menangani kemacetan. Salah satunya yakni dengan meminta pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan proyek Jalan Layang Nurtanio, yang tak kunjung usai dan menyebabkan kemacetan.
"Nah, jadi sekarang salah satu kuncinya adalah meminta dengan sangat kepada pemerintah pusat menyelesaikan Jalan Layang Nurtanio," katanya.
Farhan akan segera mungkin untuk membangun BRT. Hal itu diharapkan dapat menjadi salah satu penyelesaian kemacetan yang terjadi di Kota Bandung.
"Kita akan bersama dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan World Bank akan membangun BRT, Bus Rapid Transportation. Mudah-mudahan jalan," katanya.
Laporan teranyar dari TomTom Traffic mencatat warga Bandung rata-rata menghabiskan waktunya di jalan karena kemacetan selama 108 jam setiap tahun.
Bandung menjadi kota termacet ke-7 di Asia dan ke-12 di dunia. Sementara Jakarta berada di posisi ke-34 di Asia dan ke-90 di dunia. Dengan data tersebut, Bandung resmi menjadi kota termacet di Indonesia.
TomTom Traffic merupakan platform yang merilis data kemacetan di dunia. Kemacetan jadi hal biasa buat warga kota-kota besar. Sering kali kemacetan juga membuat warga di kota-kota besar harus 'tua di jalan' alias menghabiskan waktunya lebih lama di jalanan menghadapi kemacetan.
(csr/kid)