CNN Indonesia
Jumat, 30 Mei 2025 07:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra buka suara soal pemberitaan media Israel, Ynet, yang menyebut RI terlibat perundingan soal normalisasi hubungan dengan Israel.
Menurutnya, kabar tersebut tidak benar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertemuan seperti itu tidak pernah ada," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5).
Israel, sambungnya, memang pernah menyampaikan dukungan terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dengan syarat dibukanya hubungan diplomatik. Namun, permintaan itu katanya ditolak pemerintah RI.
"Saya sendiri hadir dalam sidang OECD di Paris pada akhir Maret 2025 dan menyampaikan pidato bersama Presiden Guatemala. Tidak ada isu seperti yang diberitakan media Israel tersebut dibahas dalam sidang tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Yusril mengatakan penggunaan istilah 'normalisasi' oleh media Israel itu juga tidak tepat lantaran Indonesia tidak pernah memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak awal.
Karena itu, ia menegaskan pencalonan Indonesia sebagai anggota OECD tidak bergantung pada sikap atau dukungan Israel.
Di sisi lain, ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto juga tetap konsisten mendukung penuh kemerdekaan dan pembentukan negara Palestina sebagai solusi atas konflik berkepanjangan di Timur Tengah.
"Israel harus terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina. Atas dasar pengakuan tersebut, barulah Indonesia mempertimbangkan membuka hubungan diplomatik dengan Israel," katanya.
Media Israel, Ynet, menyebut perundingan rahasia RI dengan Israel dalam rangka "menormalisasi" hubungan dengan Tel Aviv berlangsung pada 2024 lalu.
Perundingan itu disebut sebagai balas budi kepada Israel terkait pencalonan Indonesia sebagai anggota OECD.
Dalam artikel berjudul Indonesia's president says ready for normalization with Israel if Palestinian state, Ynet turut memaparkan sekitar setahun lalu Indonesia terlibat pembicaraan rahasia yang menghasilkan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel.
Dalam artikel itu disebutkan bahwa perundingan kesepakatan itu disertai dengan imbalan Israel menarik penolakannya terhadap keanggotaan Indonesia di OECD.
(fby/end)