15 Kata-kata Bijak Paus Fransiskus yang Menginspirasi dan Sarat Makna

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepergian Paus Fransiskus pada Senin (21/4) meninggalkan duka mendalam khususnya bagi umat Katolik dunia. Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun di Vatikan, Roma.

Meski raganya telah tiada, ada banyak kata-kata bijak Paus Fransiskus yang sangat menyentuh dan menginspirasi. Kata-kata bijaknya bisa menjadi pengingat agar umat tetap bisa berjalan dalam cahaya kasih dan pengharapan Tuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Paus Fransiskus dikenang sebagai sosok yang reformis dan peduli pada kemanusiaan. Pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan itu lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio.

Ia dilantik pada 19 Maret 2013 di Lapangan Santo Petrus. Saat dilantik, dia berusia sekitar 76 tahun. Dia menggantikan pendahulunya yaitu Paus Emeritus Benediktus XVI. Masa kepausannya berlangsung selama 12 tahun, sejak Maret 2013 hingga wafatnya di 2025.

Paus Fransiskus merupakan kardinal dari Argentina dan jadi paus pertama dari Benua Amerika atau Belahan Bumi Selatan.


Kata-kata bijak Paus Fransiskus

Paus Fransiskus adalah sosok yang disegani dan dikenal dalam menyebarkan pesan kebaikan, kasih, keimanan, toleransi, dan harapan.

Berikut kumpulan beberapa kata-kata bijak Paus Fransiskus yang penuh makna, dirangkum dari berbagai sumber.

1. "In the face of unjust and painful situations, faith brings us the light which scatters the darkness."

Dalam menghadapi situasi yang tidak adil dan menyakitkan, iman membawa kita cahaya yang menghapus kegelapan.

2. "Jesus keeps knocking on our door in the faces of our brothers and sisters, in the faces of our neighbors, in the faces of those at our side."

Yesus terus mengetuk pintu kita melalui wajah saudara-saudari kita, wajah tetangga kita, wajah mereka yang berada di samping kita.

3. "A selfish and boundless thirst for power and material prosperity leads both to the misuse of available natural resources and to the exclusion of the weak and disadvantaged."

Sikap egois dan haus kekuasaan serta materi yang tanpa batas dapat menyebabkan penyalahgunaan sumber daya alam yang tersedia, sekaligus membuat kelompok yang lemah dan kurang beruntung semakin tersingkir.

4. "Hostility, extremism and violence are not born of a religious heart: they are betrayals of religion."

Permusuhan, ekstremisme, dan kekerasan tidak lahir dari hati yang religius: mereka adalah pengkhianatan terhadap agama.

5. "If we want life, let us give life. If we want opportunities, let us provide opportunities."

Jika kita menginginkan kehidupan, marilah kita memberi kehidupan. Jika kita menginginkan kesempatan, marilah kita menyediakan kesempatan.

6. "We must not be taken aback by their numbers, but rather view them as persons, seeing their faces and listening to their stories."

Kita tidak boleh gentar oleh jumlah mereka, tetapi lihat mereka sebagai individu, lihatlah wajah mereka dan dengarkan cerita mereka.

7. "Unrestrained (economic) liberalism only makes the strong stronger and the weak weaker and excludes the most excluded."

Liberalisme (ekonomi) yang tidak terkendali hanya membuat yang kuat semakin kuat dan yang lemah semakin lemah serta mengucilkan mereka yang paling terpinggirkan.

8. "God is Father and he does not disown any of his children. And 'the style' of God is 'closeness, mercy, and tenderness."

Tuhan adalah Bapa dan Dia tidak mengingkari anak-anak-Nya. Dan 'gaya' Tuhan adalah 'kedekatan, belas kasih, dan kelembutan.

9. "The struggle for women's rights is a continuing struggle. We have to continue struggling for this because women are a gift. God did not create man and then give him a lapdog to play with. He created both equal, man and woman. A society that is not capable of (allowing women to have greater roles) does not move forward."

Perjuangan untuk hak-hak perempuan adalah perjuangan yang berkelanjutan. Kita harus terus berjuang untuk ini karena perempuan adalah anugerah. Tuhan tidak menciptakan laki-laki dan kemudian memberinya anjing kecil untuk bermain. Dia menciptakan keduanya setara, laki-laki dan perempuan. Masyarakat yang tidak mampu (memberi perempuan peran yang lebih besar) tidak akan maju.

10. "I have noticed that every time a woman is given a position (of responsibility) in the Vatican, things improve."

Saya telah memperhatikan bahwa setiap kali seorang perempuan diberi posisi (tanggung jawab) di Vatikan, keadaan menjadi lebih baik.

11. "The hypocrisy of those consecrated men and women who profess vows of poverty, yet live like the rich, wounds the souls of the faithful and harms the church."

Kemunafikan para pria dan wanita yang telah ditahbiskan, yang mengucapkan kaul kemiskinan tapi hidup seperti orang kaya, melukai jiwa umat beriman dan merugikan gereja.

12. "Those who in their lives follow this path of evil, as Mafiosi do, are not in communion with God. They are excommunicated."

Mereka yang dalam hidup mereka mengikuti jalan kejahatan ini, seperti yang dilakukan para anggota Mafia, tidak berada dalam persekutuan dengan Tuhan. Mereka terkucilkan.

13. "Diplomacy is the art of the possible and of doing things to make the possible become a reality."

Diplomasi adalah seni dari hal yang mungkin dan melakukan hal-hal untuk membuat yang mungkin menjadi kenyataan.

14. "When we read in Genesis the account of creation (we are) in danger of imagining that God was a magician, complete with a magic wand that can do all things. But he is not."

Ketika kita membaca dalam Kitab Kejadian kisah penciptaan, (kita) berada dalam bahaya yang membayangkan bahwa Tuhan adalah seorang pesulap, lengkap dengan tongkat ajaib yang dapat melakukan segala hal. Tetapi Dia bukan seperti itu.

15. "To depict the pope as a sort of superman, a sort of star, seems offensive to me. The pope is a man who laughs, cries, sleeps tranquilly and has friends like everyone else, a normal person."

Menggambarkan Paus seperti seorang manusia super atau bintang, tampaknya terasa tidak pantas bagi saya. Paus adalah seorang manusia biasa yang bisa tertawa, menangis, tidur dengan tenang dan memiliki teman seperti orang lain pada umumnya.

Demikian kumpulan kata-kata bijak Paus Fransiskus yang mengajak kita untuk lebih rendah hati, penuh kasih, dan berani bertindak demi kebaikan bersama.

(avd/fef)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |