CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 09:38 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Armada yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Jalur Gaza, Palestina, Global Sumud Flotilla (GSF) menjadi sorotan usai kapal-kapal mereka dibajak dan banyak relawannya diculik pasukan Israel.
Israel mencegat dan membawa ratusan aktivis di armada GSF pada Rabu (1/10) malam waktu setempat, saat mereka berada di jarak 85 kilometer dari perairan Gaza.
Juru bicara GSF Saif Abukeshek mengatakan Israel menculik 201 orang dari kapal-kapal yang hendak mengantar bantuan. Mereka termasuk aktivis asal Swedia Greta Thunder dan 12 warga Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Armada GSF terdiri dari 50 kapal dengan lebih dari 500 aktivis dan relawan dari berbagai negara.
Saat ini, komunitas internasional terutamanya yang warga negaranya ditahan Israel sedang berusaha mencari bantuan agar para relawan itu dibebaskan.
Negara-negara lain juga mengecam keras pembajakan dan penculikan yang dilakukan Israel. Turki bahkan menyebut pasukan Zionis melakukan tindakan teror.
Arti Global Sumud Flotilla (GSF)
Global Sumud Flotilla juga merujuk ke Global Freedom Flotilla, yang dalam bahasa Arab disebut Ustul As Sumud Al Alami.
GSF merupakan inisiatif warga sipil dari berbagai negara yang bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan membuka blokade Israel.
Sejak Israel meluncurkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023, mereka membatasi secara ketat bahkan memblokade bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Pasukan Pertahanan Israel mengeklaim pembatasan itu untuk menghindari penyalahgunaan bantuan oleh Hamas.
Selama ini padahal bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza adalah kebutuhan pokok seperti makanan untuk warga dan susu formula untuk bayi-bayi di Gaza.
Kembali lagi soal terminologi GSF, kata sumud berarti resilience atau steadfastness dalam bahasa Inggris, yang berarti "pertahanan" atau "keteguhan" dalam bahasa Indonesia.
"Sumud adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perlawanan sehari-hari Palestina tanpa kekerasan terhadap pendudukan Israel," demikian dikutip situs Interactive Encyclopedia of the Palestine Question.
(isa)