Bank Sentral Swiss Pangkas Suku Bunga Jadi 0%, Ekonomi Global Suram?

5 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 19 Jun 2025 19:27 WIB

Bank Nasional Swiss (SNB) memangkas suku bunga acuannya menjadi nol persen pada Kamis (19/7). Bank Nasional Swiss (SNB) memangkas suku bunga acuannya menjadi nol persen pada Kamis (19/7). Ilustrasi. (AFP/Fabrice Coffrini).

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Nasional Swiss (SNB) memangkas suku bunga acuan menjadi nol persen pada Kamis (19/7).

Langkah itu sebagai respons terhadap penurunan inflasi, tekanan apresiasi pada franc Swiss, dan ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) yang sulit diprediksi.

SNB mengurangi suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dari 0,25 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini merupakan pemotongan suku bunga keenam berturut-turut oleh bank sentral setelah mulai menurunkan biaya pinjaman sejak Maret 2024.

SNB kini berada di ambang era suku bunga negatif seperti yang pernah diterapkan pada periode 2014 hingga 2022.

"Tekanan inflasi menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Dengan pelonggaran kebijakan moneter hari ini, SNB mengatasi tekanan inflasi yang lebih rendah," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Pemangkasan suku bunga ini terjadi setelah inflasi tahunan Swiss pada Mei menjadi negatif untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Angka ini di luar target SNB yang berada pada kisaran 0 hingga 2 persen.

Franc Swiss sempat menguat setelah keputusan ini, namun kemudian kembali stabil dan diperdagangkan pada posisi 0,8191 franc terhadap dolar AS.

Ketua SNB Martin Schlegel mengatakan inflasi rendah dan tekanan harga yang lemah menjadi faktor yang mendorong keputusan pemotongan suku bunga.

"Kami tidak akan mengambil keputusan untuk menuju suku bunga negatif dengan ringan. Kami sangat menyadari bahwa suku bunga negatif merupakan tantangan bagi banyak pelaku ekonomi, termasuk penabung, dana pensiun, dan sebagainya," ujar Schlegel.

Dalam skenario dasar, SNB memperkirakan pertumbuhan ekonomi global melemah dan inflasi AS meningkat dalam beberapa kuartal ke depan. Di Eropa, tekanan inflasi diperkirakan menurun.

Bank sentral menyatakan prospek ekonomi dunia masih sangat tidak pasti. Hambatan perdagangan bisa meningkat lebih jauh, yang dapat menyebabkan perlambatan ekonomi global lebih tajam.

Namun, SNB mengatakan kebijakan fiskal dapat mendukung pertumbuhan lebih kuat dari yang diperkirakan.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |