Banyak Turis Asia Tenggara Sudah Tak Tertarik Liburan ke AS

11 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Hampir 80 persen turis Asia Tenggara menyatakan Amerika Serikat (AS) semakin kehilangan daya tariknya sebagai destinasi wisata.

Hal ini disebabkan kekhawatiran terkait diskriminasi, kekerasan senjata api, dan tingginya biaya, menurut survei dari CNBC Travel.

Satu dari empat responden menyebutkan bahwa minat mereka untuk mengunjungi AS telah menurun selama enam bulan terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengutip kekhawatiran akan potensi diskriminasi, kebijakan pemerintahan AS di bawah Donald Trump, dan kekerasan senjata api sebagai isu yang lebih mengkhawatirkan daripada biaya perjalanan.

Survei ini melibatkan 6.000 wisatawan mancanegara dari Singapura, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Survei tersebut dilakukan oleh perusahaan riset pasar Milieu Insight dari tanggal 22 Mei hingga 10 Juni 2025.

Beberapa tahun terakhir memang terjadi peningkatan mengkhawatirkan dalam kekerasan senjata api dan penembakan massal di AS.

Hampir separuh dari responden yang disurvei mengaku pernah mengunjungi AS setidaknya satu kali di masa lalu.

Seperti dikutip CNBC, sekitar 55 persen responden asal Singapura menyatakan kurang tertarik mengunjungi AS dibandingkan November tahun lalu. Data menunjukkan, hanya 7 persen yang kini lebih tertarik untuk pergi ke sana.

Minat Meningkat dari Vietnam dan Filipina

Namun, minat terhadap AS justru meningkat di Vietnam dan Filipina. Secara spesifik, 57 persen warga Vietnam dan 49 persen warga Filipina menyatakan lebih tertarik mengunjungi AS dibandingkan enam bulan lalu.

Para pakar perjalanan menduga hal ini mungkin disebabkan oleh adanya diaspora mereka di AS.

"Ikatan keluarga, serta daya tarik budaya pop Amerika, masih menjadi kekuatan pendorong di balik keinginan banyak orang untuk datang ke negara ini," ujar dosen di James Cook University di Singapura Zilmiyah Kamble.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |