Begini Cara Hitung Biaya Borongan Pembangunan Rumah

9 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Menyiapkan anggaran saat membangun rumah menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan. Selain untuk membeli bahan bangunan dan perabotan, anggaran untuk membayar upah tukang bangunan juga harus dihitung dengan cermat.

Terdapat dua metode pembayaran gaji atau upah tukang bangunan. Upah tukang dapat dihitung harian dan metode borongan. Biasanya, orang lebih memilih borongan lantaran pertimbangan biaya yang lebih pasti dan waktu penyelesaian yang lebih cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana cara hitung upah borongan tukang bangunan? Begini perkiraannya.

Jika dibandingkan dengan sistem tukang bangunan yang dibayar harian, sistem upah tukang bangunan yang dibayar secara borongan lebih menguntungkan bagi pemilik rumah.

Pada sistem kerja borongan, biaya upah tukang bangunan akan cenderung lebih efisien. Hal ini dikarenakan para pekerja akan menyelesaikan proyek tersebut berdasarkan satu paket harga, tanpa perlu mempertimbangkan lama pekerjaan.

Selain lebih efisien, sistem borongan juga dapat meminimalkan risiko anggaran bengkak yang dapat timbul karena molornya pekerjaan pembangunan rumah.

Cara hitung upah borongan tukang bangunan

Besaran upah tukang bangunan dengan sistem borongan yang paling umum adalah dengan metode penghitungan luas bangunan dikali per meter persegi yang akan dibangun.

Untuk itu, Anda perlu membuat kesepakatan sejelas mungkin di awal proses pembangunan untuk menghindari hal-hal yang merugikan atau tidak diinginkan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara hitung upah borongan tukang bangunan yang dapat Anda jadikan referensi.

1. Tentukan luas bangunan

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghitung upah borongan tukang bangunan adalah dengan menentukan terlebih dahulu luas keseluruhan rumah yang akan dibangun, misalnya Anda ingin membangun dengan total luas keseluruhan 30 meter persegi.


2. Pastikan sistem borongan yang digunakan

Sistem borongan bisa dibedakan menjadi borongan tenaga tukang saja atau tenaga sekaligus material. Jika ingin praktisnya, Anda bisa memilih sistem borongan tenaga tukang dan material.


3. Rincikan jenis pekerjaan

Membangun rumah atau bangunan melibatkan banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan. Mulai dari pembersihan lahan, membuat fondasi atau struktur bangunan, pengerjaan pintu-jendela, hingga finishing dinding dan lantai.

Memahami tahapan dan kebutuhan setiap pembangunan juga memudahkan pemilik rumah berkomunikasi dengan tukang atau mandor yang menerima proyek borongan ini.


4. Menetapkan jumlah pekerja dan upahnya

Sebelum memulai proyek, buatlah kesepakatan soal jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan besaran upahnya. Langkah ini membantu pemilik rumah menghitung kebutuhan biaya dan mencegah pengeluaran di luar rencana.

Contoh, misalnya Anda memutuskan menggunakan sistem borongan tukang plus material untuk membangun bangunan seluas 30 m². Lalu tukang menawarkan biaya borongan per meternya plus material sekitar Rp3 juta.

Maka, tinggal kalikan biaya per meter dengan harga tersebut. Dengan begitu perkiraan biaya borongan tukang dan material adalah 30 m² x Rp3 juta per m adalah Rp90 juta.

Meski demikian, harga borongan tidak selalu sama. Ada banyak faktor yang memengaruhi tinggi-rendahnya biaya. Ini semua tergantung jenis pekerjaan, material yang digunakan, lokasi dan luas bangunan, tingkat kesulitan konstruksi, hingga jangka waktu pekerjaannya.


Tips memilih tukang bangunan

Untuk memastikan hasil yang terbaik, terdapat beberapa tips yang bisa dijadikan referensi untuk memilih tukang bangunan terbaik yang bisa Anda lakukan.

· Cari referensi

Langkah pertama, carilah referensi tukang bangunan sebanyak-banyaknya dari media sosial atau orang-orang terdekat. Selain upah, tanyakan pengalaman kerja atau proyek yang pernah dikerjakan oleh tukang bangunan tersebut. Ini untuk menentukan upah yang akan disepakati layak atau tidak.

· Buat kontrak kerja

Membuat kontrak kerja sebelum memulai proses pembangunan ini sangat penting. Kontrak kerja ini berfungsi sebagai acuan sebelum memulai proyek. Pastikan poin-poin penting seperti besaran upah, lamanya pengerjaan, ketentuan jika terjadi pelanggaran, dan kewajiban serta hak yang didapatkan kedua belah pihak tertulis dengan jelas.

· Peninjauan

Lakukan peninjauan proyek secara teratur. Hal ini penting untuk memantau sejauh mana progres yang berjalan sehingga dapat mencegah risiko kesalahan yang berujung kerugian bahkan kegagalan pembangunan. Pastikan lamanya waktu pengerjaan sesuai dengan hasil yang telah dicapai.

Itulah cara hitung upah borongan tukang bangunan yang dapat dijadikan referensi.

(ahd/fef)

Read Entire Article
Entertainment |