BI Gelar Jelajah UMKM dan Ponpes 2025, Kolaborasi Stabilisasi Pangan

1 day ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (BI Jatim) mengadakan program Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025 pada 11-15 Juni 2025. Program ini bertujuan membangun sinergi antara usaha kecil menengah, pondok pesantren, dan korporasi petani untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah.

Kegiatan yang mengangkat tema 'Sinergi UMKM, Pesantren, dan Korporasi Petani Menjadi Kunci Stabilisasi Harga Pangan Daerah' ini melibatkan kunjungan langsung ke berbagai sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pondok pesantren di empat kabupaten di Jawa Timur.

Tim yang terdiri dari media dan perwakilan Bank Indonesia berangkat setelah mengikuti talk show pembuka yang digelar di De Javasche Bank, Surabaya, Rabu (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Mohammad Noor Nugroho, menyampaikan bahwa Bank Indonesia terus mendorong pengembangan UMKM klaster serta unit ekonomi di lingkungan pondok pesantren. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas usaha agar lebih mandiri dan berdaya saing.

"Dalam pembinaan UMKM, Bank Indonesia juga memprioritaskan pada produk pangan strategis seperti beras, bawang, cabai, dan telur ayam ras. Dengan pasokan yang cukup besar diharapkan dapat menjaga stabilitas harga atau inflasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6).

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jawa Timur, Joko Irianto, mengatakan bahwa upaya ini dapat menjadi peluang kolaborasi terhadap pengembangan UMKM dan ponpes yang berdampak menjaga ketahanan inflasi, ketahanan pangan, dan akselerasi digitalisasi.

"Kemitraan berkualitas antara usaha besar dan UMKM menjadi peluang strategi bagi UMKM dan ponpes di Jatim untuk menjadi bagian rantai pasok industri berskala nasional dan global," kata dia.

BI JatimTalk show pembuka Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025 di De Javasche Bank, Surabaya, Rabu (11/6). (Foto: Arsip BI Jatim)

Sebagai informasi, Jelajah UMKM dan Ponpes ini memberangkatkan tim media dan Bank indonesia ke empat tujuan.

Lokasi pertama adalah Kelompok Tani Sumber Makmur Klaster Padi di Lamongan. Kedua, rombongan mengunjungi Ponpes Al Amin di Sumenep yang mengembangkan pemberdayaan usaha pesantren melalui ayam ras petelur.

Tujuan ketiga komoditas bawang merah di Kabupaten Probolinggo yang dikelola kelompok tani Harapan Jaya 1. Terakhir, klaster cabai di Kabupaten Kediri yang dikelola Gabungan kelompok tani Aneka Makmur Berdikari.

Melalui Jelajah UMKM dan Ponpes, Bank Indonesia berharap dapat memperkuat ketahanan pangan daerah serta membangun sinergi yang berkelanjutan antar pemangku kepentingan dalam pengendalian inflasi.

Berdasarkan data Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan Jawa Timur memiliki 9,78 juta unit UMKM. Sementara itu, jumlah pondok pesantren mencapai 6.745 dengan total santri 992 ribu orang.

Angka ini menunjukkan potensi besar sektor UMKM dan pondok pesantren dalam mendukung perekonomian daerah.

(rir)

Read Entire Article
Entertainment |