Bintang Irak: Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Aneh dan Tidak Adil

Jakarta, CNN Indonesia --

Bintang timnas Irak, Aymen Hussein, menyatakan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia aneh dan tidak adil.

Suara-suara soal kejanggalan fase keempat kualifikasi Piala Dunia zona Asia keluar dari timnas Irak. Dalam sesi konferensi pers, pelatih Graham Arnold menyoroti soal keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang memilih Arab Saudi sebagai tuan rumah.

Selain itu Arnold juga membeberkan soal waktu jeda Saudi lebih panjang dibanding dua rivalnya, Irak dan Indonesia.

Hal serupa juga diutarakan Hussein yang menilai rekan-rekannya di skuad Singa Mesopotamia mendapat kerugian dari format yang berlaku tersebut.

"Sejujurnya, sistem kualifikasi Asia sangat Aneh. Kami bermain dua pertandingan dalam tiga hari, dan bertemu tuan rumah yang telah beristirahat dan punya keuntungan kandang. Sayangnya, sistem itu tidak adil," ujar Hussein.

Setelah bermain imbang dengan Arab Saudi, Irak hanya menjadi runner up Grup B. Masih ada peluang ke Piala Dunia 2026, namun panjang perjalanan menuju Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat karena harus mengikuti fase kelima kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan playoff antarkonfederasi.

Pada fase kelima kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Irak akan bertemu Uni Emirat Arab yang menjadi runner up Grup A. Setelah itu pemenang laga tersebut akan menjadi wakil Asia dalam playoff antarkonfederasi.

"Sekarang kami harus melihat ke depan. Kami punya dua pertandingan penting melawan UEA bulan depan. Kami akan berusaha bersiap dengan baik, dan kami harus menjaga kepercayaan diri dan ketenangan untuk melanjutkan impian kami. Seperti rakyat Irak, kami mimpi lolos ke Piala Dunia," kata Hussein.

[Gambas:Video CNN]

(nva/har)