BPS soal Lonjakan Emas: Inflasi Tertinggi 20 Bulan Berturut-turut

12 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 02 Mei 2025 10:28 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti kenaikan harga emas selama beberapa waktu terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti kenaikan harga emas selama beberapa waktu terakhir. Ilustrasi. (istockphoto/Filograph).

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti kenaikan harga emas selama beberapa waktu belakangan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mencatat komoditas emas menjadi salah satu penyumbang utama inflasi bulanan April 2025 yang tembus 1,17 persen. Andil inflasi emas tercatat sebesar 0,16 persen.

"Pada April 2025, komoditas emas perhiasan mengalami inflasi 10,52 persen dan merupakan tingkat inflasi tertinggi selama 20 bulan inflasi berturut-turut. Meningkatnya inflasi emas perhiasan ini terjadi seiring dengan kenaikan harga emas dunia," ungkapnya dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inflasi emas perhiasan yang terjadi pada April 2025 ini tertinggi sejak September 2020, karena pada Agustus 2020 itu terjadi inflasi emas sebesar 10,75 persen (lebih tinggi dibandingkan April 2025)," jelas Pudji.

Komoditas emas perhiasan termasuk dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Ini menjadi kelompok kedua penyumbang terbesar inflasi April 2025 secara bulanan, yakni mencapai 2,46 persen dengan andil 0,16 persen.

Sementara, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan tertinggi adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan besaran inflasi sebesar 6,60 persen. Andil inflasi dari kelompok ini adalah 0,98 persen.

Di lain sisi, BPS mencatat inflasi 1,95 persen secara tahunan alias year on year (yoy). Begitu pula inflasi sebesar 1,56 persen dalam tahun kalender atau year to date (ytd).

"Secara tahunan, seluruh provinsi (38 provinsi) mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan, yaitu sebesar 5,96 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Papua Barat, yaitu sebesar 0,15 persen," tutup Pudji.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |