BRI Cetak Laba Rp13,8 T di Kuartal I 2025

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 30 Apr 2025 11:23 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp13,8 triliun sepanjang kuartal I 2025. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp13,8 triliun sepanjang kuartal I 2025. Ilustrasi. (arsip foto BRI).

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan laba bersih sebesar Rp13,8 triliun sepanjang kuartal I 2025.

"Hingga akhir Maret 2025 ini BRI group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,8 triliun dan aset mencapai Rp2.098 triliun," kata Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam konferensi pers, Rabu (30/4).

Hery mengatakan capaian laba tersebut didorong dengan penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas dengan tetap berfokus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhir Maret 2025, penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.373,66 triliun, tumbuh 4,97 secara tahunan (year-on-year/yoy). Penyaluran kredit didominasi segmen UMKM dengan porsi 81,97 persen atau Rp1.126,02 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit juga diikuti perbaikan kualitas. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang turun dari 13,1 pada kuartal I/2024 menjadi 2,97 persen di kuartal I/2025.

Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) juga turun dari 12,6 persen di kuartal I/2024 menjadi 11,12 persen di kuartal I/2025.

"Dengan kinerja positif pada tiga bulan pertama 2025, ke depan BRI diharapkan mencatatkan kinerja keuangan yang berkelanjutan," katanya.

Hery mengatakan saat ini dunia dihadapi tantangan yang tak mudah. Salah satunya perang dagang yang dipicu kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun, ia menilai bisnis BRI tak terpengaruh signifikan.

Pasalnya, bisnis BRI lebih banyak didorong oleh permintaan dalam negeri.

"Perekonomian Indonesia termasuk bisnis BRI lebih banyak didorong oleh domestik demand. Selain daripada depresiasi mata uang, perang tarif tidak akan berdampak bisnis BRI maupun Indonesia," katanya.

Hery juga menyoroti bahwa layanan dan bisnis BRI tidak berubah meski telah sudah berada di bawah Badan Pengelola Investasi (BRI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Walaupun kita secara formal sudah di bawah Danantara, layanan operasional maupun bisnis perbankan berjalan normal. Nasabah tetap dapat menikmati layanan terbaik dari BRI. Jadi sebenarnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |