Daftar Amunisi TNI yang Meledak saat Pemusnahan di Garut

8 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengatakan terdapat berbagai jenis amunisi yang meledak saat pemusnahan di Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Sementara yang kami terima, yang saya dapat informasi bahwa ini kan bermacam munisi," kata Kristomei dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Senin (12/5).

"Ada MKK, MKB, munisi kaliber besar, munisi kaliber kecil.  Contohnya misalnya munisi pistol, munisi S1, kaliber 5.56, 7.62.  Ada juga misalnya granat, granat tangan, munisi atau mortir dan sebagainya," ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kristomei tak merinci jumlah total amunisi yang meledak saat hendak dimusnahkan tersebut. Ia hanya menyebut setiap amunisi memiliki masa kedaluwarsa.

"Apabila selama tidak dipakai dan sudah melebihi masa pakainya, kedaluwarsa yang memang itu sebaiknya harus segera dimusnahkan. Sehingga nanti tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan karena terlalu lama disimpan di gudang," katanya.

Jenderal bintang dua itu memastikan bahwa amunisi yang sudah kedaluwarsa wajib dimusnahkan. Pihaknya sudah rutin melakukan pemusnahan di daerah Garut.

"Nah munisi-munisi yang sudah tidak dipakai ini, yang sudah ada di gudang kami, boleh ditaruh di sana untuk dimusnahkan atau diledakkan. Karena kalau tidak segera dimusnahkan justru akan membahayakan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Inf Mahmuddin mengatakan pemusnahan amunisi berbagai jenis itu sudah sesuai dengan prosuder yang berlaku. 

"Selanjutnya tim penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan, setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk pemasangan pengamanan," kata Mahmuddin.

Mahmuddin menyebut setelah dinyatakan aman petugas pun melakukan peledakan di dua sumur yang dipenuhi amunisi kedaluwarsa tersebut untuk dihancurkan.

Setelah pemusnahan di dua lubang selesai, kata Mahmuddin, pasukan TNI lalu menyiapkan pemusnahan di lubang ketiga.

"Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," katanya.

Mahmuddin menuturkan, untuk penyebab dari kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh tim TNI AD.

"Kami akan melaksanakan investigasi secara menyeluruh terkait dengan kejadian ini dan akan kami sampaikan informasi selanjutnya berkaitan dengan perkembangan dari penyidikan atau Investigasi yang dilaksanakan," ujarnya.

Semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

Daftar empat anggota TNI meninggal dunia:


1. Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hermawan
2. Kepala Seksi Administrasi pergudangan gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda dan
3. Koptu Eri anggota Gudpusmu III Puspalad
4. Pratu Aprio. anggota Gudpusmu III Puspalad

Daftar sembilan warga sipil meninggal dunia:


1. Agus bin Kasmin.
2. Ivan,
3. Anwar bin Iman
4. Iyus Ibing
5. Dadang
6. Rizal
7. Rustiawan
8. Endang
9. Toto

(fra/csr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |