Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan direksi Tesla dilaporkan mulai mencari sosok baru untuk menggantikan Elon Musk sebagai CEO perusahaan otomotif tersebut.
Menurut laporan Wall Street Journal, direksi sudah menghubungi sejumlah firma untuk mencari kandidat CEO sejak Maret 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan CNN, Rabu (30/4), sejumlah sumber anonim mengonfirmasi adanya proses pencarian calon pengganti Elon Musk di Tesla. Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal rencana pemecatan Elon Musk akibat manuver tersebut.
Di sisi lain, sumber itu mengaku tidak memahami situasi Elon Musk terkait isu tersebut. Ia tidak bisa memastikan seberapa jauh miliarder itu mengetahui rencana tersebut mengingat statusnya yang juga menjadi anggota dewan direksi Tesla.
Proses pencarian ini juga beriringan dengan para direktur yang meminta Elon Musk lebih fokus ke perusahaan. Sebab, ia belakangan justru lebih aktif di dunia politik dan pemerintahan sebagai salah satu orang penting Presiden Trump.
Musk juga dikabarkan tidak menyangkal komentar tersebut. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Elon Musk maupun Tesla terkait isu tersebut.
Laporan ini tidak lepas dari saham Tesla yang lesu sejak awal 2025. Harga saham Tesla bahkan anjlok hingga 45 persen pada tahun ini, sebelum sedikit pulih ketika pasar saham juga mulai bangkit.
Elon Musk selaku CEO Tesla kemudian justru lebih banyak menghabiskan waktunya di Gedung Putih setelah ditunjuk sebagai penasihat senior Presiden AS dan kepala Departemen Efisiensi Pemerintah.
Ia baru menunjukkan niat untuk kembali fokus di dunia bisnis ketika Tesla mengumumkan bahwa pendapatan mereka merosot hingga 71 persen. Laporan ini begitu mengejutkan mengingat perusahaan tersebut melesat selama beberapa tahun terakhir.
Setelah pengumuman itu, Elon Musk menyatakan akan segera mengundurkan diri dari posisinya di pemerintahan dan kembali memimpin Tesla.
Donald Trump juga mengonfirmasi rencana itu dalam rapat kabinet pada Rabu (30/4). Trump berterima kasih kepada Musk atas pengabdiannya kepada pemerintah.
Ia mengisyaratkan peran bos Tesla hingga SpaceX itu akan segera berakhir karena berencana untuk fokus mengelola perusahaan otomotif tersebut.
"Anda telah diperlakukan tidak adil, tetapi sebagian besar orang di negara ini sangat menghormati dan menghargai Anda, dan seluruh ruangan ini dapat mengatakan itu dengan sangat tegas," ujar Trump, seperti diberitakan CNN.
"Anda benar-benar telah memberikan bantuan yang luar biasa. Anda bisa tinggal di sini selama yang Anda inginkan. Pada satu titik, saya kira, ia ingin kembali ke rumah untuk mobil-mobilnya," sambung Trump.
Namun, menurut laporan WSJ, pernyataan itu belum tentu mengubah status rencana suksesi alias pergantian CEO yang dapat menimpanya beberapa waktu mendatang.
Elon Musk memulai kiprahnya di Tesla dengan menjadi investor awal dan anggota dewan. Ia kemudian mengambil alih posisi puncak sebagai CEO pada 2008.
Musk menjabat posisi pucuk itu hingga sekarang, menjadi salah satu CEO perusahaan otomotif terlama sepanjang sejarah.
(frl/end)