DPR Desak Izin Operasional Promotor Ditinjau Buntut Konser DAY6 Kacau

5 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga mendorong pemerintah untuk mengevaluasi promotor lokal yang menggelar konser DAY6 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (3/5).

Ia menilai promotor itu perlu dievaluasi pemerintah melalui Kementerian Pariwisata hingga Kementerian Ekonomi Kreatif. Sebab, gelaran konser DAY6 itu menuai kecaman dari penonton dan penggemar hingga viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama adalah lakukan evaluasi menyeluruh. Kami minta Kemenpar dan Kementerian Ekonomi Kreatif untuk melakukan evaluasi terhadap promotor yang terlibat dalam konser bermasalah." ujar Lamhot saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (5/5).

"Ini penting agar kasus-kasus serupa tidak terulang. Karena kami sering kali mendengar banyak kasus serupa terjadi," lanjutnya.

Komisi VII DPR RI yang lingkup tugasnya menaungi ekonomi kreatif dan pariwisata itu juga mendorong pemerintah untuk meninjau izin operasional dan kinerja promotor dalam menggelar pertunjukan.

Lamhot mengatakan peninjauan itu perlu ditempuh agar ada perbaikan konkret di industri pertunjukan. Bahkan, Lamhot memastikan DPR dapat memberi rekomendasi pencabutan izin atau pemberian sanksi terhadap promotor sesuai regulasi jika ditemukan pelanggaran.

"Perlu juga pemerintah untuk meninjau izin operasional dan kinerja promotor dalam menyelenggarakan acara," ujar Lamhot.

"Jika ditemukan pelanggaran, Komisi VII DPR tentu dapat merekomendasikan pencabutan izin atau pemberian sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku," sambungnya.

Sementara itu, protes terhadap gelaran konser DAY6 ramai disorot setelah kuartet besutan JYP Entertainment tersebut tampil pada akhir pekan. Kritik tersebut sejatinya tidak ditujukan kepada DAY6, tetapi justru promotor yang menggelar konser.

Kritikan sudah datang sejak lima bulan yang lalu, ketika konser DAY6 yang semula dijanjikan digelar di Jakarta International Stadium (JIS) kemudian dipindah ke Stadion Madya Gelora Bung Karno untuk gelaran 3 Mei 2025.

[Gambas:Video CNN]

Berbagai alasan diutarakan penggemar terkait pemindahan tersebut, mulai dari kondisi stadion yang terbuka sehingga rawan mengganggu penampilan DAY6 yang tampil secara live, hingga perbedaan mencolok kapasitas dan tata letak kursi yang jelas-jelas berubah.

Kritikan terus berdatangan seiring dengan permasalahan yang bermunculan, mulai dari opsi pengajuan pengembalian dana pembelian tiket yang tak beres, hingga yang terakhir kali adalah pembatalan dari layanan penjualan tiket.com.

Sebagian dari penggemar DAY6 bahkan berkumpul di sekitaran venue pada Sabtu (3/5) dan menggelar aksi protes kepada promotor terkait kebijakan penyelenggaraan konser DAY6. Aksi tersebut terus berlanjut hingga malam saat konser digelar.

Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi pada Sabtu (3/5) menambah keruwetan konser DAY6 di Jakarta. Berbagai kekacauan tersebut pun viral di media sosial hingga trending topic dan agensi yang menaungi DAY6 meminta maaf.

Sementara itu, Mecima Pro selaku promotor konser DAY6 di Jakarta pada 3 Mei 2025 tidak menjawab pertanyaan CNNIndonesia.com terkait klaim tiket.com dan terkait keluhan dari para penonton.

(frl/end)

Read Entire Article
Entertainment |