Empat Tahun Berkuasa, Junta Myanmar Akhirnya Bertemu Xi Jinping

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin junta Myanmar telah bertemu dengan presiden China Xi Jinping pada Jumat (9/5). Ini merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama antara junta dengan sekutu utama mereka sejak merebut kekuasaan dan kemudian mendapat sanksi internasional.

Min Aung Hlaing bertemu dengan Xi Jinping di Moskow, Rusia, di sela-sela perayaan Hari Kemenangan Rusia.

Media junta The Global New Light of Myanmar mengatakan junta berterima kasih kepada China atas bantuan kemanusiaannya setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter pada bulan Maret.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aung Hlaing ga berterima kasih kepada China atas dukungannya terhadap sikap Myanmar di bidang regional dan internasional.

Media pemerintah China, Xinhua, melaporkan bahwa Xi menyatakan dukungan negaranya bagi Myanmar untuk mengejar pembangunan "yang sesuai dengan kondisi nasionalnya, menjaga kedaulatan, kemerdekaan, integritas teritorial, dan stabilitas nasionalnya, serta terus memajukan agenda politik dalam negeri".

Xi mengatakan ia berharap Myanmar akan mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan keselamatan personel, lembaga, dan proyek China di Myanmar, dan mengintensifkan upaya untuk memerangi kejahatan lintas batas.

Jenderal Senior Min Aung Hlaing memimpin kudeta militer pada 2021. Aksi ini menjadi sinyal berakhirnya perjalanan singkat demokrasi di negara itu dan kembali terjerumus ke dalam perang saudara.

Sejak kudeta, angkatan bersenjata Myanmar telah memerangi puluhan kelompok etnis bersenjata dan milisi pemberontak, yang beberapa di antaranya memiliki hubungan dekat dengan China.

Konflik tersebut telah membuat Min Aung Hlaing menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan ia juga dituntut oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Lebih dari 6.600 orang telah tewas sejak kudeta dan jutaan lainnya mengungsi, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

China sendiri dilaporkan telah memediasi junta Myanmar dengan kelompok pemberontak karena khawatir konflik akan mengganggu perdamaian regional dan ambisi ekonomi.

China adalah sekutu utama dan pemasok senjata bagi junta, tetapi para analis mengatakan bahwa Beijing juga memelihara hubungan dengan kelompok etnis bersenjata di Myanmar yang menguasai wilayah di dekat perbatasan.

Beijing telah lama mengincar negara bagian Shan di utara Myanmar yang kaya sumber daya -- yang sekarang berada di bawah kendali pemberontak -- untuk investasi infrastruktur Belt and Road senilai triliunan dolar.

Sementara itu Min Aung Hlaing bertemu Xi pada Jumat untuk pertama kalinya dengan status sebagai pemimpin junta.

Ia sebelumnya pernah bertemu dengan Xi di ibu kota Myanmar, Naypyidaw, pada Januari 2020, setahun sebelum merebut kekuasaan.

(afp/vws)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |