Israel Deportasi 4 Aktivis Global Flotilla Asal Italia

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 03 Okt 2025 21:01 WIB

Empat aktivis Italia yang tergabung dalam armada Global Sumud Flotilla dideportasi dari Israel. Ilustrasi. Israel deportasi aktivis Italia dari armada GSF. Foto: REUTERS/Umit Bektas

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel mendeportasi empat aktivis asal Italia dari armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang dibajak dan diculik Israel dari kapal mereka pekan ini.

Dilansir AFP, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan telah mendeportasi empat aktivis Italia yang termasuk dalam armada GSF, sementara ratusan aktivis lainnya "sedang dalam proses deportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 460 aktivis GSF saat ini sedang ditahan oleh polisi militer dan menjalani pemeriksaan ketat, dan akan dipindahkan ke penahanan sementara," demikian pernyataan Israel.

Per hari ini Jumat (3/10), Israel telah membajak semua kapal sipil GSF yang berlayar menuju Gaza. Kapal terakhir yang disita Israel adalah Kapal Marinette yang sudah berjarak sekitar 75 kilometer dari pesisir barat Gaza.

Global Sumud Flotilla adalah gerakan internasional untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang saat ini berada di bawah blokade Israel. Inisiatif ini dilakukan sejak 31 Agustus lalu yang melibatkan sekitar 40 kapal sipil.

Sejumlah jurnalis, tenaga kesehatan, hingga aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, ikut dalam pelayaran ini.

Aksi pelayaran GSF beberapa kali mendapat serangan, yang menurut GSF didalangi oleh Negeri Zionis. Serangan itu di antaranya terjadi saat GSF berlayar di perairan Yunani dan saat berlabuh di Tunisia.

Pada Rabu (1/10), angkatan laut Israel mencegat dan membajak puluhan kapal GSF yang mulai mendekati perairan Gaza. Lebih dari 400 aktivis ditangkap dan digelandang ke Israel. Salah satu yang ditangkap termasuk Greta Thunberg.

Direktur organisasi hak asasi manusia dan pusat bantuan hukum Adalah, Suhad Bishara, mengatakan saat ini tim menunggu kedatangan mereka yang ditahan di pelabuhan Ashdod, 40 km dari utara Jalur Gaza.

Bishara menyebut begitu armada tiba, mereka akan diidentifikasi dan dipindah ke otoritas imigrasi untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu deportasi. Sembari menunggu waktu pemulangan itu, para relawan kemungkinan akan ditahan di Penjara Ketziot, Israel Selatan.

Ketziot merupakan penjara dengan keamanan tinggi yang biasanya tak menahan orang yang dianggap melanggar imigrasi. Penjara ini jadi tempat para relawan karena dianggap memudahkan Israel memasok logistik selama ditahan.

(dna)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |