Israel Tolak Bebaskan 6 Tahanan Palestina yang Diajukan Hamas

4 hours ago 4

CNN Indonesia

Sabtu, 11 Okt 2025 13:55 WIB

Israel dikabarkan menolak membebaskan enam tahanan 'senior' Palestina yang sebelumnya diajukan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata teranyar. Ilustrasi. Israel dikabarkan menolak membebaskan enam tahanan 'senior' Palestina yang sebelumnya diajukan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata teranyar. (REUTERS/Shir Torem)

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel dikabarkan menolak membebaskan enam tahanan 'senior' Palestina. Padahal, pembebasan keenam tahanan tersebut masuk dalam daftar tuntutan Hamas dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang anyar.

Hal tersebut diungkapkan dalam laporan teranyar surat kabar lokal Israel Yedioth Ahronoth. Keenam tahanan tersebut digambarkan sebagai 'kartu tawar-menawar kunci'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Middle East Monitor, surat kabar tersebut melaporkan bahwa Israel telah memberlakukan 'veto total' terhadap pembebasan keenam tahanan, yang merupakan bagian dari daftar 50 tahanan.

Salah satunya adalah Marwan Barghouti, seorang tokoh senior Fatah dan calon pengganti Presiden Mahmoud Abbas. Ia menjalani hukuman seumur hidup karena memimpin Brigade Martir al-Aqsa dan diduga mengarahkan serangan selama Intifada Kedua yang menewarkan lima warga Israel.

Selain itu, ada juga Ahmad Sa'adat, sekretaris jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina yang dijatuhi hukuman 30 tahun penjara. Ia dihukum setelah terlibat dalam pembunuhan Menteri Israel Rehavam Ze'evi pada 2001 silam.

Selanjutnya ada Abbas al-Sayyid, komandan Brigade al-Qassam Hamas. Ia dituduh mengatur pengeboman Hotel Park pada 2002 yang menewaskan 35 warga Israel. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup.

Yang keempat ada Ibrahim Hames, yang digambarkan sebagai pemimpin militer Hamas di Tepi Barat. Ia menjalani hukuman seumur hidup karena merencanakan serangan besar yang menewaskan 46 warga Israel.

Kelima ada Abdullah Barghouti, kepala pembuat bom Hamas. Ia dituduh melakukan serangan yang menewaskan 66 warga Israel dan melukai sekitar 500 warga lainnya.

Terakhir ada Hassan Salameh, salah satu komandan pendiri Hamas. Ia menjalani hukuman seumur hidup karena mengatur pengeboman bus tahun 1996 yang menewaskan 45 warga Israel.

Diberitakan sebelumnya, Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata yang mencakup penghentian agresi di Jalur Gaza dan pembebasan sandera. Kesepakatan ini dicapai setelah putaran negosiasi yang sebelumnya kerap buntu.

Tahap pertama gencatan senjata akan mencakup penghentian serangan dalam 24 jam setelah perjanjian ditandatangani, penarikan sebagian pasukan, dan pemulangan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.

Hamas akan menukar 20 sandera yang masih hidup dengan 2 ribu tahanan Palestina di penjara Israel. Keenam nama di atas masuk dalam daftar tuntutan Israel dalam kesepakatan tersebut.

(asr/asr)

Read Entire Article
Entertainment |