Kenapa Paus Leo XIV Kunjungi 2 Negara Muslim di Tur Apostolik Perdana?

3 hours ago 4

CNN Indonesia

Kamis, 09 Okt 2025 13:51 WIB

Paus Leo XIV akan mengunjungi Turki dan Lebanon pada akhir November dan awal Desember mendatang. Paus Leo XIV akan mengunjungi Turki dan Lebanon pada akhir November dan awal Desember mendatang. (Foto: REUTERS/Remo Casilli)

Jakarta, CNN Indonesia --

Paus Leo XIV akan mengunjungi Turki dan Lebanon pada akhir November dan awal Desember mendatang.

Ini menjadi perjalanan apostolik perdana sang pemimpin umat Katolik dunia ke luar negeri sejak terpilih Mei 2025 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan perjalanan apostolik perdana Paus Leo XIV ini terbilang menarik lantaran sang pope memilih dua negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Menurut data CIA World Factbook per 2022, persentasi populasi Lebanon mencakup 67,8 persen umat Muslim dan 32,4 persen umat Kristiani dengan mayoritas umat Katolik Maronite.

Sementara itu, sebanyak 99,8 persen populasi Turki beragama Islam. Hanya 0,2 persen warga Turki yang menganut agama Kristiani dan Yahudi.

Apa alasan Paus Leo XIV memilih dua negara ini?

Melalui pernyataan Direktur Kantor Press Vatikan, Matteo Bruni, mengatakan Paus telah "menerima undangan dari Kepala Negara dan otoritas Gereja" di kedua negara tersebut.

Bruni menambahkan, kunjungan ke Turki akan "mencakup ziarah ke İznik untuk memperingati 1.700 tahun Konsili Nicea Pertama."

Sementara itu rincian agenda kunjungan apostolik ke Lebanon akan diumumkan lebih lanjut

Berbicara kepada Olivier Bonnel dari Vatican News, Vikaris Apostolik Beirut, Uskup César Essayan, menyebut kunjungan Paus ke Lebanon sebagai "tanda besar harapan" bagi kawasan yang dilanda konflik.

"Kami sungguh berharap, kunjungan ini akan membawa embusan damai dan menjadi momen pembaruan bagi kita semua, serta menegaskan bahwa tidak ada jalan bagi umat manusia selain melalui perdamaian yang lahir dari dialog, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat setiap manusia," ucap Essayan.

Uskup Essayan menekankan bahwa baik umat Kristen maupun Muslim Lebanon menantikan kedatangan Paus.

"Mereka ingin mendengar suara yang kini jarang terdengar, suara seorang pastor, seorang ayah yang menginginkan manusia hidup sebagai saudara, dan yang membawa bahasa lain bagi Lebanon, bukan bahasa perang," katanya.

(rds/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |