Komdigi Kasih Sinyal Dorong World Hapus 500 Ribu Data Retina Warga RI

9 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap pihaknya bisa saja meminta World untuk menghapus data retina warga Indonesia.

Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar mengatakan hal tersebut merupakan langkah-langkah Komdigi untuk kepentingan perlindungan data pribadi. Jika ada risiko kebocoran data dan sebagainya, maka langkah tegas seperti permintaan penghapusan data mungkin dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah kita tentunya adalah untuk kepentingan pelindungan data pribadi. Kalau itu berisiko terhadap kebocoran data, yang sedang kita dalami, seperti apa sih ketika mereka melakukan perekaman datanya ditaruh di mana, itu yang sedang kita dalami kepada pihak-pihak itu," ujar Alex di Kantor Komdigi, Jakarta, Jumat (9/5).

Alex mengatakan hal tersebut ketika ditanya apakah Komdigi akan meminta data retina dihapus permanen jika World terbukti melanggar.

"Kalau memang berisiko terhadap kebocoran data dan sebagainya, kita pasti akan mengambil langkah tegas untuk melindungi data-data pribadi masyarakat yang sudah mereka rekam," tambahnya.

Platform World viral di media sosial memberikan karena uang Rp800 ribu bagi mereka yang mau mendaftar dan memindai retina mereka.

Merespons hal ini, Komdigi membekukan izin perusahaan tersebut untuk mencegah potensi risiko yang terjadi.

World telah menghentikan seluruh aktivitas pemindaian retina yang sebelumnya dilakukan oleh 6 operator mereka di Indonesia.

Terkait iming-iming kompensasi uang yang ramai beredar, Alex mengatakan hal tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain.

"Diiming-imingi duit itu bukan cuma terjadi di Indonesia, di negara lain juga terjadi. Makanya itu salah satu pertanyaan kita. Dari data mereka mengambil perekaman itu, apakah ada yang murni memang ingin dengan tujuan untuk mengamankan datanya seperti apa, atau memang semuanya murni karena diiming-imingin duit itu," terang Alex.

World disebut telah mengumpulkan lebih dari 500 ribu data retina dan retina code dari pengguna Indonesia.

Sebelumnya, Komdigi telah bertemu dengan pihak Tools for Humanity (TFH), startup di balik platform World pada Rabu (7/5).

Alex mengatakan hasil pertemuan dan klarifikasi TFH akan diproses oleh internal Komdigi dan ditindaklanjuti melalui analisis teknis atas aplikasi dan tinjauan kebijakan privasi. Keputusan resmi atas hasil evaluasi ini disebut akan diumumkan dalam waktu dekat.

Klarifikasi TFH soal kompensasi

Terpisah, TFH menyebut pihaknya tidak memberikan Worldcoin sebagai kompensasi bagi para pendaftar.

"World tidak memberikan Worldcoin sebagai kompensasi atas proses verifikasi World ID. Klaim token bersifat opsional," kata perwakilan TFH kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/5).

Mereka mengatakan token atau koin tersebut diberikan sebagai insentif kepada pengguna yang menjelajahi World.

"Token ini merupakan insentif bagi pengguna untuk menjelajahi dan memanfaatkan jaringan World, yang menyediakan berbagai layanan bermanfaat," tambahnya.

TFH menjelaskan token dapat digunakan untuk mengakses dan berinteraksi dengan layanan yang disediakan oleh para pengembang di jaringan World. Layanan tersebut bisa diakses lewat aplikasi mini yang tersedia di World App.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |