CNN Indonesia
Kamis, 15 Mei 2025 05:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
China mengumumkan penangguhan beberapa tindakan balasan non-tarif terhadap Amerika Serikat pada Rabu (14/5). Hal itu menjadi upaya de-eskalasi perang dagang dengan AS menyusul pembicaraan tingkat tinggi di Swiss.
Perwakilan Kementerian Perdagangan China mengatakan penangguhan pembatasan tertentu diberikan pada puluhan perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Penangguhan] untuk melaksanakan konsensus yang dicapai pada pembicaraan ekonomi dan perdagangan tingkat tinggi China-AS", kata perwakilan China seperti diberitakan AFP.
Presiden AS Donald Trump pada April 2025 mengacaukan perdagangan internasional dengan tarifnya yang luas di seluruh ekonomi, dengan China menjadi yang paling terpukul.
Beijing tidak tinggal diam dalam menghadapi Trump. Mereka memberlakukan tarif pembalasan dan tindakan balasan, termasuk membatasi kemampuan beberapa perusahaan AS untuk berbisnis di China.
Namun, kedua negara sepakat untuk memangkas tarif mereka yang sangat tinggi mulai Rabu (14/5) setelah negosiator utama bertemu di Jenewa selama akhir pekan.
Amerika Serikat menurunkan tarifnya atas barang-barang China dari 145 menjadi 30 persen, sementara China menurunkan tarif dari 125 menjadi 10 persen.
Dalam pernyataan bersama, China menambahkan akan mengambil "semua tindakan administratif yang diperlukan untuk menangguhkan atau menghapus tindakan balasan non-tarif" setelah Trump meluncurkan perang tarifnya.
Kementerian Perdagangan China pada 14 Mei mengonfirmasi mereka menangguhkan tindakan yang menempatkan 28 entitas AS, termasuk perusahaan pertahanan dan penerbangan, pada "daftar kontrol ekspor." Penangguhan berlangsung 90 hari.
Daftar tersebut melarang perusahaan menerima barang "guna ganda" yang dapat digunakan untuk keperluan sipil dan militer.
China menegaskan eksportir perlu mengajukan permohonan kepada Kementerian Perdagangan jika ingin mengekspor barang-barang dengan penggunaan ganda pada 28 entitas ini.
Dalam pernyataan terpisah, China mengatakan menghentikan sementara kebijakan yang menambahkan 17 entitas AS, termasuk perusahaan pertahanan, otomotif, dan kecerdasan buatan, ke "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan."
Perusahaan-perusahaan dalam daftar tersebut dilarang melakukan kegiatan impor dan ekspor atau melakukan investasi baru di China.
Penangguhan untuk 11 entitas yang ditambahkan dalam daftar pada 4 April berlaku 90 hari, sementara kementerian tidak menyebutkan lamanya penangguhan untuk enam perusahaan lain yang ditambahkan ke daftar pada 9 April.
Kementerian tidak memberikan alasan atas perbedaan lamanya penangguhan tersebut.
(afp/chri)