Latar Belakang Kebangkitan Nasional, Gerbang Awal Menuju Kemerdekaan

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Setiap 20 Mei masyarakat Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal peringatan Kebangkitan Nasional diambil dari hari lahir organisasi pemuda pertama Indonesia, Budi Utomo, pada 1908.

Kemerdekaan yang didapatkan Indonesia dimulai dari sejak pertama kali organisasi Budi Utomo terbentuk. Untuk memahami sejarahnya, berikut latar belakang Kebangkitan Nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Latar belakang Kebangkitan Nasional

Selama berabad-abad, rakyat Indonesia telah hidup di bawah penjajahan bangsa asing. Penindasan dan diskriminasi terjadi di berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, hingga pendidikan.

Kondisi ini menunjukkan betapa rakyat Indonesia tidak memiliki kebebasan di negeri sendiri.

Setelah sekian lama bertahan di dalam penderitaan, bangsa Indonesia akhirnya sadar dan bersatu untuk melawan ketidakadilan dan merebut kembali hak dan martabat bangsa.

Perlawanan yang dilakukan bukan hanya soal perlawanan fisik, tetapi juga tentang upaya membangun kekuatan melalui pendidikan dan persatuan.

Semuanya dimulai pada akhir abad ke-19 saat pemerintah kolonial mulai membuka akses pendidikan untuk kalangan pribumi yaitu STOVIA.

STOVIA atau School tot Opleiding van Inlandsche Artsen merupakan sekolah kedokteran milik Pemerintah Belanda yang didirikan untuk membentuk dokter-dokter dari kalangan masyarakat Indonesia.

Meskipun akses yang didapat terbatas, tapi dari sinilah muncul cendekiawan yang mulai menyadari bahwa pengetahuan dan kebebasan sangat penting.

Tokoh cendekiawan yang menjadi pelopor gerakan perubahan dan lahirnya nasionalisme adalah Dr. Wahidin Soedirohoesodo.

Ia percaya bahwa bangsa yang terdidik dapat menentukan nasibnya sendiri. Pendidikan, yang pada saat itu sangat terbatas, menjadi pintu gerbang bagi perubahan yang diinginkan oleh bangsa Indonesia.

Berawal dari gagasan Dr. Wahidin maka lahirlah organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 yang menjadi sejarah awal munculnya hari kebangkitan nasional, karena momen ini adalah pertama kalinya rakyat Indonesia bersatu dalam sebuah gerakan yang terarah.

Melalui organisasi ini, semangat persatuan mulai tumbuh dan menyebar ke berbagai kalangan. Budi Utomo tidak hanya sebagai wadah untuk menuntut perubahan sosial, tetapi juga sebagai simbol penting bagi kesadaran nasional.

Organisasi Budi Utomo didirikan oleh dr. Sutomo bersama dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo.

Mereka tidak hanya menjadi pelopor, tetapi juga pembuka jalan bagi lahirnya kesadaran nasional. Tokoh-tokoh ini menyadari bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk mengubah nasib bangsa.

Tulisan-tulisan yang mereka buat di berbagai media massa saat itu menjadi bagian penting dalam menghidupkan semangat juang bangsa. Sebab, melalui itu masyarakat menjadi sadar terhadap pentingnya bangkit dan bersatu sebagai bangsa.

Bahkan surat kabar menjadi alat perjuangan dalam menyebarkan ide-ide kemerdekaan ke seluruh penjuru negeri. Melalui media, mereka mengajak masyarakat untuk berpikir lebih maju dan berani berjuang untuk kebebasan.

Dari peristiwa tersebut dapat kita simpulkan bahwa, Hari Kebangkitan Nasional lahir bukan dari kekuatan senjata, melainkan dari kekuatan gagasan.

Orang-orang mulai sadar bahwa masa depan Indonesia tidak bisa terus-menerus dikendalikan oleh pihak asing yang merampas hak-hak rakyatnya.

Latar belakang kebangkitan nasional bukan hanya soal memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga tentang menciptakan fondasi bangsa yang mandiri dan berdaulat.

Pemerintah menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional untuk mengingat bahwa sejarah ini adalah awal mula perjalanan panjang menuju kemerdekaan.

Tanggal ini dipilih bukan hanya untuk mengenang berdirinya Budi Utomo, tetapi juga untuk menghargai semangat persatuan yang muncul di masa itu. 20 Mei bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga pengingat bagi kita untuk terus melanjutkan perjuangan tersebut.

Hingga saat ini, kita masih bisa melihat bagaimana perjuangan masih terus berjalan. Tantangan zaman memang berubah, tapi semangat untuk bersatu dan maju sebagai bangsa tetap harus dijaga agar Indonesia tidak kembali terpecah seperti masa lalu.

Dalam menghadapi globalisasi dan perpecahan, semangat yang pertama kali dicetuskan pada 20 Mei 1908 tetap menjadi landasan penting bagi bangsa Indonesia.

Memahami sejarah dan latar belakang kebangkitan nasional berarti menghidupkan kembali semangat perjuangan, kepedulian, dan rasa cinta terhadap tanah air. Karena hanya dengan itulah cita-cita para pendiri bangsa bisa terus dilanjutkan dan diwariskan ke generasi selanjutnya.

(mrs/fef)

Read Entire Article
Entertainment |