ringkasan
- Film "Where The Rainbow Ends" secara khusus memadukan budaya Indonesia dan Jepang
- Produksi film ini digarap Kan Jia Picture berkolaborasi dengan WOWNAS yang berbasis di Jepang untuk detail produksi
- Film ini tidak hanya menandai langkah awal KAN JIA Pictures di industri perfilman Indonesia, tetapi juga menjadi proyek kolaborasi lintas budaya yang menyatukan Indonesia dan Jepang dalam satu layar.
Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, belakangan ini muncul pertanyaan menarik seputar keberadaan film berjudul "Where The Rainbow Ends" yang konon memadukan kekayaan budaya Indonesia dan Jepang. Pencarian akan informasi ini tentu memicu rasa penasaran, terutama bagi para pecinta sinema yang mendambakan eksplorasi budaya lintas negara.
KAN JIA Pictures lahir dengan keyakinan bahwa kisah yang tulus selalu menemukan jalannya ke hati penonton. Keyakinan itu diwujudkan melalui film perdananya yang berjudul, “Where The Rainbow Ends?”, sebuah drama road movie berdurasi sekitar 100 menit yang direncanakan tayang di bioskop tahun 2026. Film ini tidak hanya menandai langkah awal KAN JIA Pictures di industri perfilman Indonesia, tetapi juga menjadi proyek kolaborasi lintas budaya yang menyatukan Indonesia dan Jepang dalam satu layar.
Proses Penggarapan yang Detail
Setelah skenario rampung, KAN JIA Pictures bekerja sama dengan WOWNAS yang berbasis di Jepang untuk detail produksi seperti pemilihan pemain pendukung dan hal teknis produksi lainnya. WOWNAS yang dipimpin oleh Akiko-san memberikan rekomendasi berupa lokasi sesuai dengan cerita, hingga menjadikan Kota Shiga sebagai latar utama.
Menariknya, kota Shiga dipilih bukan hanya karena keindahan alam dan budayanya, tetapi juga karena sisi autentik yang jarang tereksplorasi dalam industri pariwisata Jepang. Dan berkat dukungan penuh WOWNAS dalam proses persiapan dan produksi, KAN JIA Pictures telah mendapatkan sambutan hangat dari Pemerintah Kota Shiga, dan diharapkan semua proses syuting yang telah dijadwalkan pada tanggal 19 Oktober 2025 mendatang dapat berjalan dengan lancar.
Sinopsis Singkat
Cerita di dalam film ini mengisahkan Yuka (Elsa Japasal), seorang remaja Jepang yang tumbuh besar di Indonesia bersama ibu angkatnya, Kaabun (Vonny Anggraini). Hidup Yuka mendadak runtuh setelah serangkaian peristiwa mengguncang dirinya, hingga emosi yang selama ini ia pendam di Jakarta akhirnya meledak tak terbendung. Dalam kebingungan itu, Yuka hanya berpegang pada keyakinan dan petunjuk samar dari sebuah buku ilustrasi peninggalan orang tua kandungnya. Berbekal tekad, ia nekat berangkat ke Jepang untuk menelusuri jejak masa lalu dan mencari rumah yang diyakininya mampu menjadi jawaban sekaligus obat rindu yang selama ini ia simpan dalam diam.Dalam perjalanannya, Yuka dipertemukan dengan tiga teman barunya, yaitu Hye Rin (Josevanie Allestra), gadis Indo-Korea yang ceria namun menyimpan beban keluarga; Arka (Bima Azriel), sahabat lama yang menghilang namun hadir kembali dengan kesetiaan yang tak lekang; serta Masato (Reon Kidera), mahasiswa kedokteran dan atlet baseball yang rasional namun menyimpan luka masa lalu yang tak pernah benar-benar sembuh. Bersama mereka, Yuka menapaki petualangan di berbagai kota di Jepang, menelusuri jejak demi jejak dari buku ilustrasi peninggalan orang tuanya, dengan harapan menemukan rumah lamanya, tempat yang ia yakini bisa mengembalikan rasa hangat akan arti pulang.Film ini, dalam penggarapan produksi syutingnya menggandeng dua sutradara sekaligus, yang terkenal dengan sentuhan khas masing-masing, dan justru menjadi kolaborasi yang unik dan dapat saling melengkapi. Hendy Sukarya, dengan sentuhan visual yang puitis, akan membuat setiap adegan di dalam film akan terasa lebih emosional dan dramatis. Sementara Mawan Kelana, dengan pendekatan realistisnya, dapat menghadirkan narasi yang hangat untuk menjaga cerita tetap dekat dengan kehidupan nyata. Sinergi keduanya diharapkan melahirkan sebuah film perjalanan dan penuh petualangan yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga hangat dirasakan.
Dihiasi aktor muda lintas generasi dan negara
Dibalik layar produksi, Julyana Tariani, selaku perwakilan dari Executive Producer KAN JIA Pictures, didampingi oleh dua produser yaitu Rizaldi Chaka dan Ony W. Pahlevi yang merangkap sebagai penulis cerita bersama Jocelyn Cordelia, yakin dapat menghadirkan karya perdana rumah produksinya dengan energi dan cerita yang lebih segar. Didukung dengan tampilan sederetan aktor muda dan bintang berbakat lintas generasi dan negara, serta sinematografi yang memukau, diharapkan film ini mampu membawa dan menghadirkan pengalaman sinematis yang memberikan jejak emosional di hati penonton, serta layak untuk ditunggu penayangannya di tahun depan.Lebih dari sekadar karya tontonan, film ini adalah “pengalaman”. Film ini akan mengajak kita untuk menertawakan kebersamaan, merasakan arti sebuah kehilangan, dan sekaligus menemukan kehangatan dalam arti “rumah” yang sesungguhnya. Inilah perayaan kolaborasi lintas negara, sebagai pengingat bahwa di ujung pelangi, rumah selalu bisa ditemukan; asal kita berani membuka hati dan memilih untuk tetap berjalan. So, Where The Rainbow Ends?
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.