Menaker Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Pekerja di May Day 2025

11 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai solusi menghadapi berbagai tantangan ketenagakerjaan di Indonesia. Hal ini disampaikan saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Pertamina Arena Simprug, Jakarta Selatan, Kamis (1/5).

Menurutnya, acara yang mengusung tema 'Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional' dengan tagline 'May Day is Kolaborasi Day' ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara berbagai pemangku kepentingan di sektor ketenagakerjaan.

"Pagi tadi (di Monas), kita menyaksikan momen bersejarah ketika sebagian serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) menyelenggarakan peringatan May Day secara bersama. Mereka mampu bersatu menggelar acara besar, bahkan mengundang Presiden. Ini adalah bentuk kolaborasi yang luar biasa," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yassierli menjelaskan bahwa dalam Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto, koordinasi antar kementerian dan lembaga menjadi prioritas utama. Hal ini sejalan dengan posisi Kemnaker yang berada di hilir, di mana kebijakan dari kementerian lain sering berdampak langsung pada sektor ketenagakerjaan.

Beberapa tantangan ketenagakerjaan yang perlu diatasi bersama antara lain peningkatan kesejahteraan pekerja, penyempurnaan regulasi, kesiapan menghadapi perubahan struktur tenaga kerja, serta perlindungan sosial bagi pekerja sektor informal seperti pengemudi dan kurir daring.

"Tantangan akan semakin besar. Pekerja informal akan terus bertambah seiring kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan pun dituntut untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau," ucapnya.

Ia pun mengapresiasi PT Pertamina (Persero) yang bersedia menjadi salah satu pusat peringatan May Day 2025 dan menjadi contoh kolaborasi yang baik antara dunia usaha dan pekerja. Ia menekankan bahwa kolaborasi dapat dimulai dari terbangunnya hubungan harmonis antara pekerja dan manajemen.

"Melalui hubungan yang harmonis, kita bisa bersama-sama meningkatkan kesejahteraan buruh, memperhatikan pertumbuhan perusahaan, dan pada akhirnya memberi dampak positif terhadap perekonomian serta memperkuat daya saing bangsa," pungkas Yassierli.

Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut turut hadir Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, serta pimpinan konfederasi, federasi, dan SP tingkat perusahaan.

(rir)

Read Entire Article
Entertainment |