Menko Pangan Dorong Integrasi Poskesdes dan Kopdes Merah Putih

7 hours ago 3

Kemenko Pangan | CNN Indonesia

Jumat, 16 Mei 2025 11:08 WIB

Menkop Pangan Zulhas dorong integrasi Poskesdes dengan Kopdes Merah Putih untuk efisiensi layanan kesehatan desa dan soroti pengelolaan sampah. Menko Pangan Zulhas meninjau sejumlah Poskesdes dan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/5). (Foto: Arsip Kemenko Pangan)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mendorong integrasi layanan kesehatan desa (Poskesdes) dengan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih). Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk meninjau sejumlah fasilitas Poskesdes serta pengelolaan sampah di tingkat desa, Kamis (15/5), .

Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 30 ribu Poskesdes dan 20 ribu Puskesmas Pembantu (Pustu) di seluruh Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat layanan kesehatan dasar di desa. Integrasi dengan Kopdes Merah Putih diharapkan mampu menciptakan sistem layanan yang lebih efisien dan terjangkau di tingkat akar rumput.

"Sudah ada 30 ribuan Poskesdes jadi nanti tinggal diintegrasikan dengan Kopdes Merah Putih. Ada lagi 20 ribu Pustu (Puskesmas Pembantu). Jadi kalau digabung 50 ribu desa itu sudah punya (layanan kesehatan)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, dengan integrasi tersebut, masyarakat desa dapat lebih cepat memperoleh layanan kesehatan. Hal ini karena masyarakat bisa langsung ditangani di desa, baru dirujuk ke kota jika kondisinya berat.

Di samping memantau layanan kesehatan, Zulhas juga mengapresiasi pengelolaan sampah di Desa Cangkuang Wetan yang telah menerapkan teknologi incinerator sederhana. Teknologi ini memungkinkan sampah diolah secara efisien hingga menghasilkan berbagai produk turunan.

"Desa ini hebat, sekarang sudah ada incinerator sederhana," ucap dia.

Tidak hanya mengurangi volume sampah, teknologi ini juga menghasilkan produk bermanfaat seperti kompos dan tepung maggot.

Tepung maggot sendiri bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan kompos berguna untuk sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan, sebagian sampah juga diolah menjadi energi listrik.

"Modal Rp400 juta, mereka ini satu kecamatan ini bisa menyelesaikan sampah. Jadi desa ini termasuk maju, hebat," pungkas Zulhas.

Upaya integrasi Poskesdes dengan Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi model pengembangan desa yang menyeluruh, menggabungkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan dalam satu sistem yang saling mendukung.

(rir)

Read Entire Article
Entertainment |