Trump Protes ke Tim Cook, Minta Apple Tak Produksi iPhone di India

11 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tidak senang dengan rencana Apple memindahkan produksi iPhone dari China ke India. Trump mengaku sudah menyampaikan langsung hal ini kepada CEO Apple Tim Cook.

Apple sebelumnya dirumorkan bakal memindahkan produksi iPhone untuk pasar Amerika Serikat dari China ke India. Hal ini dilakukan di tengah perang dagang antara AS dan China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memiliki sedikit masalah dengan Tim Cook kemarin. Saya berkata kepadanya, 'Tim, Anda adalah teman saya. Saya memperlakukan Anda dengan sangat baik. Anda datang dengan US$500 miliar. Tetapi sekarang saya dengar Anda membangun di seluruh India. Saya tidak ingin Anda membangun di India,'" kata Trump di Qatar, Kamis (15/5), melansir CNN.

Perang tarif yang dikobarkan Trump memaksa sejumlah perusahaan memutar otak. Apple merupakan salah satu perusahaan yang bakal terkena dampak signifikan, karena selama ini mereka memproduksi iPhone di China.

Meskipun beberapa perusahaan, termasuk Apple, mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi di Amerika Serikat untuk menghindari tarif tinggi, pabrik-pabrik membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun dan tenaga kerja Amerika tetap mahal.

Perusahaan-perusahaan Amerika tidak bisa begitu saja membalikkan telapak tangan dan mulai membuat segala sesuatunya di Amerika Serikat.

Trump mengatakan bahwa Apple dapat membangun di India untuk mengurus India dan mengklaim bahwa Apple meningkatkan produksi mereka di Amerika Serikat.

Kendati begitu, sampai saat ini belum ada tanggapan Apple terkait pernyataan Trump.

Bukan perkara mudah

Apple ikut terseret dalam kebijakan tarif agresif Trump. Produsen iPhone ini pernah menjadi salah satu korban terbesar di pasar saham karena prospek produk buatannya yang berasal dari China akan terkena pajak impor yang besar ketika mencapai AS.

Namun, pukulan tersebut dilunakkan oleh keputusan Gedung Putih untuk mengecualikan ponsel pintar dari tarif China terberat, meskipun Apple masih terkena pungutan 20 persen untuk semua barang China sebagai bagian dari tanggapan presiden AS terhadap peran China dalam memproduksi Fentanil.

Proses manufaktur yang kompleks di balik iPhone melibatkan lebih dari 1.000 komponen yang bersumber dari seluruh dunia, meskipun sebagian besar dirakit di China. Apple merahasiakan rincian proses produksinya, namun para analis memperkirakan bahwa sekitar 90 persen bagian iPhone dirakit di negara tersebut.

Sebelumnya, Apple berencana untuk memasok lebih dari 60 juta iPhone yang terjual di AS setiap tahunnya di India pada akhir tahun 2026. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat kapasitas produksi iPhone di India saat ini.

Apple telah meningkatkan produksi di India dan mengirimkan iPhone yang dirakit di negara ini ke AS. Pemasok utama perusahaan di India, Foxconn dan Tata, mengirimkan handset senilai hampir US$2 miliar ke pasar terbesar mereka di bulan Maret karena Apple berusaha mengimbangi dampak dari tarif yang membayangi.

Perusahaan ini juga menyewa penerbangan kargo untuk mengangkut 600 ton iPhone, atau sebanyak 1,5 juta perangkat, ke AS untuk memastikan kecukupan persediaan di pasar tersebut.

Apple memiliki tiga pabrik di India. Pada bulan lalu, mereka bahkan memperpanjang operasi hingga hari Minggu untuk menggenjot produksi di pabrik Foxconn India terbesar di Chennai.

Dikutip dari The Guardian, lebih dari 5 persen produk Mac Apple dan 80 persen iPad-nya juga dirakit di China. Sementara itu, jam tangan Apple sebagian besar dibuat di Vietnam.

Meskipun pemerintahan Trump sangat ingin membuat Apple membawa produksi iPhone ke dalam negeri, ini adalah ambisi yang menurut para analis hampir tidak mungkin tercapai karena biayanya yang tinggi.

Analis teknologi terkemuka Dan Ives mewanti-wanti prosesnya tak akan semudah itu. Misalnya harga Apple iPhone bisa melonjak menjadi US$3.500 jika diproduksi di AS.

Menurut dia iPhone buatan pabrik di AS akan berharga tiga kali lipat dari saat ini sekitar US$1.000. Ives bilang Apple perlu meniru eksosistem produksi yang sangat kompleks di Asia untuk diterapkan di AS.

"Anda membangun (rantai pasokan) itu di AS dengan pabrik di West Virginia dan New Jersey. Harganya akan menjadi iPhone seharga $3.500," katanya.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |