Menlu BRICS Kumpul di Brasil Bahas Ancaman Tarif Trump, RI Ikut Hadir

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota BRICS menggelar pertemuan di Brasil, di tengah ancaman yang muncul buntut kebijakan perdagangan agresif yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Para menlu dari blok negara-negara yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan itu akan bertemu selama dua hari di Rio de Janeiro, sebelum pertemuan tingkat tinggi pada Juli mendatang.

"Para menteri sedang merundingkan deklarasi yang bertujuan untuk menegaskan kembali sentralitas dan pentingnya sistem perdagangan multilateral," kata perwakilan BRICS Brasil, Mauricio Lyrio, dikutip AFP.

BRICS, yang diinisiasi oleh lima negara, kini telah berkembang pesat dengan penambahan anggota mencakup Iran, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. Blok ini juga mencakup hampir separuh populasi global dan 39 persen PDB global.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump mengenakan tarif impor sebesar 10 persen terhadap puluhan negara. Namun China menghadapi "pungutan" hingga 145 persen atas banyak produk, yang dibalas Beijing dengan bea masuk sebesar 125 persen terhadap produk AS.

Trump sebelumnya juga mengancam akan mengenakan tarif hingga 100 persen kepada negara-negara BRICS jika mereka dinilai melemahkan dolar AS.

Menlu RI hadir di pertemuan BRICS

Pertemuan yang digelar pada 28-29 April ini juga turut dihadiri Menteri Luar Negeri RI Sugiono. Ini merupakan forum Menlu BRICS pertama yang dihadiri Menlu RI, sejak Indonesia menjadi anggota penuh BRICS pada Januari 2025.

Dalam rilis Kementerian Luar Negeri RI, Menlu Sugiono disebut akan mendorong BRICS untuk lebih berperan konstruktif menjaga perdamaian dan norma-norma global yang telah disepakati bersama.

Selain itu, Menlu RI juga akan menegaskan pentingnya reformasi bagi institusi multilateral agar lebih inklusif, transparan, dan responsif dalam menghadapi tantangan dunia.

Selain Menlu negara anggota BRICS, yakni Rusia, RRT, India, Afrika Selatan, Iran, Persatuan Emirat Arab, Mesir, Ethiopia, Indonesia, dan Arab Saudi, Brasil juga mengundang para Menlu negara mitra (partner countries), yakni Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.

(dna/dna)