Netanyahu Minta Tolog ICRC Setelah Kaget Lihat Sandera Kurus Kering

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ribut memohon-mohon bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) usai melihat sandera yang ditawan Hamas kurus kering akibat krisis kelaparan di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan pada Minggu (3/8), kantor PM Israel menyatakan Netanyahu telah bicara dengan kepala delegasi ICRC wilayah Gaza, Julien Lerisson, untuk meminta bantuannya dalam menyediakan makanan dan perawatan medis bagi para sandera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perdana Menteri mengatakan kepada Lerisson bahwa fitnah soal kelaparan di Gaza bergema di seluruh dunia, padahal kelaparan sistematis dilakukan terhadap para sandera kami, yang menjadi sasaran penyiksaan fisik dan mental yang tidak manusiawi," demikian pernyataan kantor Netanyahu dalam laman resminya, Minggu (3/8).

Kantor Netanyahu juga menyatakan dunia tak semestinya buang muka terhadap "gambar-gambar mengerikan yang mengingatkan pada kekejaman Nazi" tersebut.

Netanyahu pun meminta seluruh dunia untuk mengutuk milisi Hamas dan Jihad Islam Palestina serta menghentikan dukungan terhadap mereka.

"Perdana Menteri menekankan bahwa tindakan mereka melanggar hukum internasional dan Konvensi Jenewa," demikian pernyataan kantor Netanyahu.

Kehebohan Netanyahu ini terjadi setelah Hamas akhir pekan lalu merilis video yang menunjukkan dua sandera Israel dalam keadaan kurus kering. Kondisi itu menegaskan krisis kelaparan di Gaza yang juga dialami oleh lebih dari 2 juta warga Palestina imbas blokade Israel.

ICRC pada Minggu mengaku terkejut dengan video tersebut dan menyerukan akses penuh bagi para sandera.

ICRC kemudian menyatakan bahwa "memastikan akses membutuhkan kerja sama dari semua pihak yang terlibat".

Dilansir dari Al Jazeera, Hamas telah menyatakan siap untuk bekerja sama dengan ICRC guna mengirimkan bantuan kepada para sandera di Gaza.

Namun, juru bicara Brigade Al Qassam Abu Obeida selaku kelompok sayap bersenjata Hamas memberi syarat bahwa bantuan untuk sandera bisa diberikan hanya jika koridor kemanusiaan dibuka "secara normal dan permanen" guna menyalurkan makanan dan obat-obatan bagi seluruh rakyat Gaza.

"(Serangan Israel) dalam bentuk apa pun harus dihentikan selama penerimaan paket bantuan untuk para tahanan," tambahnya.

Jutaan warga Gaza belakangan dilanda krisis kelaparan akut akibat blokade Israel terhadap akses makanan, air, dan obat-obatan selama agresi.

Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, 175 orang meninggal dunia akibat kelaparan, dengan 93 di antaranya merupakan anak-anak.

Israel terus menolak seruan gencatan senjata, meskipun tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

(blq/bac)

Read Entire Article
Entertainment |