CNN Indonesia
Sabtu, 26 Apr 2025 16:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Nissan Motor Co dikabarkan akan menghentikan produksi kendaraan di pabriknya di Wuhan, China, paling lambat 31 Maret 2026.
Mengutip Channel News Asia, Sabtu (26/4), hal ini dikatakan oleh dua sumber yang mengetahui rencana tersebut, tapi enggan disebutkan namanya.
Keputusan ini diambil setelah kapasitas operasi di pabrik berkapasitas 300 ribu unit per tahun tersebut terus menurun akibat ketatnya persaingan dengan produsen otomotif lokal China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu sumber itu berkata, pabrik tersebut memproduksi kendaraan listrik Ariya dan SUV X-Trail. Namun sejak mulai beroperasi pada 2022, produksinya hanya mencapai sekitar 10 ribu unit per tahun.
Pabrik ini dioperasikan di bawah kerja sama sewa dengan Dongfeng Motor. Nissan menolak memberikan komentar atas laporan tersebut.
Penurunan kinerja operasional ini juga berdampak pada kondisi keuangan Nissan. Perusahaan otomotif asal Jepang itu pada Kamis lalu memproyeksikan kerugian bersih mencapai rekor sebesar 700 miliar yuan hingga 750 miliar yuan (sekitar US$4,87 miliar-US$5,22 miliar) hingga periode 31 Maret.
Kerugian ini terutama disebabkan oleh beban penurunan nilai aset.
Langkah penutupan ini menjadi salah satu strategi Nissan dalam merespons tantangan pasar otomotif Beijing yang semakin kompetitif, terutama dari produsen kendaraan listrik domestik yang berkembang pesat.
(ldy/agt)