Jakarta, CNN Indonesia --
Pemilik waralaba Pokemon dari Jepang, Nintendo, menyatakan tak setuju dengan penggunaan karakter anime populer tersebut dalam video viral terkait kebijakan imigrasi pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Kami tidak pernah menyetujui penggunaan kekayaan intelektual yang kami kendalikan," kata Humas Nintendo, perusahaan permainan video yang memiliki hak waralaba Pokemon dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Sabtu (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya viral video dari badan imigrasi AS atau ICE yang mengaitkan dengan slogan anime Pokemon 'Gotta Catch 'Em All'. Slogan itu dikaitkan dengan tindakan keras imigrasi AS di bawah kepresidenan Donald Trump saat ini.
Salah satunya yang diunggah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS atau Homeland Security yang mengunggah klip video tersebut di platform X pekan ini. Video itu menunjukkan penggerebekan imigrasi oleh petugas ICE.
Klip tersebut memperlihatkan polisi bersenjata dan petugas patroli perbatasan memborgol siapa saja yang digambarkan sebagai imigran ilegal. Klip video itu diiringi latar lagu tema Pokemon untuk versi Bahasa Inggris.
Sebagai informasi, pemerintahan Trump meluncurkan Operasi 'Midway Blitz' pada September ini. Operasi imigrasi terbaru itu di antaranya dilakukan di Chicago dengan menyatakan akan menyasar 'penjahat terburuk dari yang terburuk".
Selain itu, sepanjang klip video yang diunggah Homeland, gambar-gambar menunjukkan karakter utama Satoshi, yang dikenal sebagai Ash di Amerika Utara, melempar 'Poke Ball'.
Poke Ball adalah alat yang digunakan dalam seri Pokemon untuk menangkap dan menyimpan monster liar.
Di dalam pernyataannya, Nintendo dengan tegas membantah terlibat dalam pembuatan atau penyebaran video ICE yang menggunakan materi Pokemon tersebut.
Pokemon telah menjadi sebuah ikon pop global setelah pertama kali diluncurkan dalam konsol Game Boy keluaran Nintendo pada 1996 silam.
Gim itu terinspirasi dari tradisi masa kecil anak-anak saat musim panas Jepang, yaitu mengumpulkan serangga. Dalam seri Pokemon, para pemain menangkap dan melatih 'monster saku' (pocket monster/pokemon) yang terinspirasi oleh berbagai hal, mulai dari tikus hingga naga.
Pokemon dengan karakter protagonis monster saku Pikachu itu kemudian menjadi makin populer setelah muncul serial animasinya, serta gim ponsel seluler augmented-reality "Pokemon Go".
(afp/kid)