Penjualan Mobil Listrik BYD Ambruk Lebih 50 Persen September 2025

Jakarta, CNN Indonesia --

Penjualan mobil listrik BYD tiba-tiba ambruk pada periode September hingga terlempar dari 10 besar klasemen. Angka distribusi merek ini bahkan melorot lebih dari 50 persen.

BYD saat ini merupakan produsen yang mengandalkan unit impor CBU dari China untuk semua produk yang dijual di Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, merek ini selalu masuk 10 besar, bahkan sukses menggeser pabrikan Jepang hingga Korea Selatan.

Namun berdasarkan catatan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per September 2025, BYD hanya mengemas angka distribusi dari pabrik ke dealer (wholesales) sebanyak 1.088 unit atau surut lebih dari 50 persen dari Agustus.

Sementara hasil retailnya tak separah wholesales, yaitu 2.036 unit pada September.

Pada Agustus, BYD merupakan merek terlaris keenam dengan jumlah wholesales 2.562 unit dan retail 2.746 unit.

Hasil selama September berbanding terbalik dari jumlah impor mobil BYD yang didatangkan perusahaan untuk pasar Indonesia.

Selama bulan tersebut, angka impor BYD melesat menjadi 4.831 unit, sementara Agustus hanya 1.550 unit. Angka tersebut diperoleh dari semua lini mobil listrik yang dipasarkan BYD di Indonesia, di antaranya Dolphin, Atto 3, Seal dan Sealion 7.

Toyota tetap memimpin pasar dan berada di puncak klasemen 10 besar merek terlaris September 2025 dengan angka 20.738 unit.

Angka itu terpaut jauh dengan Daihatsu yang mengemas 10.605 unit pada urutan dua, sedangkan Mitsubishi bertengger di posisi tiga dengan 6.071 unit.
Masuk ke posisi empat ada Suzuki yang ditempel ketat oleh pabrikan Jepang lain yaitu Honda.

Sementara pabrikan kendaraan komersial Fuso berhasil menempati urutan enam yang ditempel Chery di posisi tujuh, serta Isuzu berada di bawahnya.

Hyundai berhasil tembus di urutan 10, sedangkan Hino bertengger di posisi sembilan.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]