Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian untuk Jalur Gaza, Palestina. Pernyataan ini disampaikan Prabowo saat bepidato di KTT soal Palestina di Markas PBB New York, AS, Senin (22/9).
"Kami siap berperan dalam upaya menuju perdamaian. Kami bersedia menyiapkan pasukan perdamaian, kami siap mendukung," kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengapresiasi langkah-langkah sekutu dekat Amerika Serikat seperti Inggris, Prancis, Kanada, Australia, dan Portugal yang telah mengakui Negara Palestina.
Dia lantas meminta negara lain yang belum mengakui Palestina untuk segera melakukannya di tengah agresi brutal Israel.
"Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus mengakhiri bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita," ungkap Prabowo.
Persoalan pasukan perdamaian di Gaza sebetulnya sempat disampaikan pada Juli tahun lalu. Dalam forum antar Menteri pertahanan, Shangri La Dialogue, di Singapura, Prabowo ketika itu mengatakan siap mengirim pasukan untuk menjaga dan memantau prospek gencatan senjata, jika diminta PBB.
Pengerahan pasukan perdamaian ini juga sesuai dengan Deklarasi New York yang didukung PBB.
"Kami mendukung pengerahan misi stabilisasi internasional sementara atas undangan Otoritas Palestina dan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejalan dengan prinsip-prinsip PBB, dengan membangun kapasitas PBB yang ada, yang akan diamanatkan Dewan Keamanan PBB, dengan dukungan regional dan internasional yang sesuai," demikian salah satu poin dalam deklarasi tersebut, dikutip situs PBB.
Deklarasi tersebut juga menyambut baik kesiapan sejumlah anggota yang sudah menyampaikan kesiapan untuk berkontribusi dalam membentuk pasukan.
"Misi ini, yang dapat berkembang sesuai kebutuhan, akan memberikan perlindungan kepada penduduk sipil Palestina, mendukung pengalihan tanggung jawab keamanan internal kepada Otoritas Palestina, memberikan dukungan peningkatan kapasitas bagi Negara Palestina dan pasukan keamanannya, serta jaminan keamanan bagi Palestina dan Israel, termasuk pemantauan gencatan senjata dan perjanjian damai di masa mendatang, dengan sepenuhnya menghormati kedaulatan mereka," lanjut deklarasi tersebut.
Selain soal misi perdamaian, deklarasi itu juga menyinggung dukungan terhadap solusi dua negara dan kemerdekaan Palestina.
Palestina menjadi perhatian dunia sejak Israel melancarkan agresi ke Gaza pada Oktober 2023. Hari-hari setelah itu, serangan brutal ke objek dan warga sipil nyaris tak pernah berhenti.
Imbas agresi Israel, lebih dari 65.000 warga di Palestina tewas, jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi, dan ratusan ribu rumah serta fasilitas sipil hancur.
(isa/dna/bac)